Showing posts with label Anti Mario Teguh. Show all posts
Showing posts with label Anti Mario Teguh. Show all posts
Thursday, August 28, 2014

Kata bijak untuk Mario Teguh

Plesatan Lucu Kata Bijak Mario Teguh – Siapa yang tidak mengenal Mario Teguh, seorang motivator ulung yang memiliki sangat banyak penggemar di Indonesia, banyak yang mendokumentasikan kata-kata bijak dari Mario Teguh sebagai motivasi dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Namun bagai mana jika terdapat orang-orang yang memplesetkan kata-kata bijak tersebut sehingga menjadi lucu. hehehe….

Tanpa berpanjang kali lebar, berikut ini terdapat sejumlah Plesatan Lucu Kata Bijak Mario Teguh yang mungkin dapat melebarkan senyum di wajah para pembaca sekalian

Plesatan Lucu Kata Bijak Mario Teguh ; 1

Jika hidup ini mudah, kamu tak akan mikir tiap malam berusaha mencari tahu mengapa kamu masih jomblo hingga saat ini!
Jangan memandang dirimu rendah, kamu lebih hebat dari yg kamu duga. Kecuali tinggimu seketek, kamu pantas dipanggil PENDEK.
Ketika orang yang pernah mnyakitimu disakiti oleh org lain, jangan menertawakannya. Tersenyum & berkata, “Kasiaan!”
Tak semua pria itu BRENGSEK. Percayalah, ada pria yg baik di setiap sudut BUMI ini, tapi masalahnya bumi ini BULAT.
Ketika kamu menghadapi kesusahan hadapilah dengan SABAR, tapi kalo kebelet BAB mah ga usah SABAR.
Ketika kamu akan ditinggalkan cowokmu, pegang tangannya, tatap matanya, dan katakan “AKU HAMIL!”
Jika dia cukup kuat tunjukin bahwa dia tak peduli, kamu harus cukup pintar nyariin dukun buat jampi-jampi
Ketika kamu merasa cobaan hidupmu terlalu berat, itu karena Tuhan tau kamu bisa mengatasinya. Kalo msh berat jg, DIET dong ah
Dalam setiap masalah selalu ada AKAR tuk solusinya. Jika kamu belum temukan juga, jangan cepat putus asa! Terus GALI ampe TUA.
Satu kali terjatuh, bangkitlah! dua kali terjatuh, tegarlah!tiga kali terjatuh, makanya jalan tuhliat-liat, pake mata!
Selalu ada sisi negatif dari setiap keputusan. Meski kadang bagian itu dominan, tak lantas dia harus selalu berada di atas.
Jodoh itu di tangan kamu. Kamu yang memilih, Tuhan yang menyetujui. Jika tidak disetujui, pliss jangan minta diperiksa lagi.
Ketika sukses, teman-teman mu akan lihat siapa sebenarnya kamu. Ketika jatuh, kamu akan lihat siapa saja temanmu yg menertawakanmu.
Ketika kamu menunggu seseorang sejenak = KEBUTUHAN, menunggu lama = KEPERCAYAAN, menunggu meski tahu dia tak datang itu TOLOL.
Jangan malu bertanya. Dia yang bertanya, meski pertanyaan bodoh, hanya bodoh semenit, yang tidak bertanya, bodoh selamanya.
Jangan pernah menunggu seseorang yg kamu tahu dia tak pernah mau datang. Weleh, piye toh. yg ditunggu sapeee??
Jangan hiraukan mereka yang membencimu. Dalam dunia di mana hampir semua orang bertemu org brengsek, why you so serious?
Salah satu hal terpenting tuk kamu ketahui dalam hidup adalah kamu bisa melakukan APA SAJA, tapi tidak SEENAKNYA.
Tak ada yg mustahil dalam hidup ini. Selama ada kemauan, kamu akan temukan jalan. Kalo gak ada jalan ya berarti jalan buntu.
Ketika ada yg menghinamu, jgn dibalas dgn hinaan, tp tersenyumlah sambil mengacungkan jari tengah.
Tak ada yg abadi di dunia ini, begitu juga dengan hati. Jangan menuggu waktu tepat tuk ungkap isi hati, nanti kamu dikira BANCI.
Sedikit atau banyaknya pengorbanan yang kamu lakukan demi mendapatkan cinta tergantung daripada wajahmu
Ketika kamu merasa hidup ini sangat sulit tuk DIJALANI, istirahatlah. Itu hanya menandakan KAKI kamu telah lelah MELANGKAH.
Kencan pertama malu-malu, cinta pertama gak bakal lupa. Ciuman pertama asik sekali, patah hati pertama rasanya mau mati.
Apapun yang terjadi, selalu jadi dirimu sendiri. Kecuali dirimu menyedihkan sekali, kamu boleh berusaha menjadi diriku ini.
Jika kamu cinta dia, biarkan dia pergi. Jika dia kembali, dia milikmu selamanya. Jika tidak, pliss jangan galau tiap hari.
Jangan pernah menyerah, jangan lupa berdoa, tapi pliss jangan pas ada maunya
Jangan tangisi dia yg telah pergi.Jika dengan dia yang salah aja kamu PERNAH tersenyum,kamu pasti SERING menangis dengan dia yang tepat
Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Setiap masalah pasti ada solusinya.. WANI PIRO?
Faktanya Aku tidak tahu gimana untuk bisa jadi orang yang SWEET, karena setiap kali aku mencobanya, aku malah terlihat STUPID
Hal pentingyang perlu kamu ketahuitentang hidup di dunia ini adalah JANGAN KEENAKAN, krna nanti di neraka kamu pasti GAK KERASAN.
Tak ada yangmustahil dalam hidup ini. Selama ada kemauan, kamu akan temukan jalan. Kalo tidak ada jalan ya berarti jalan buntu. (sama aja mas)
Terima Kasih IBU, Meski aku sering tanpa kata, kamu selalu tahu apa yang ada di kepala. Meski aku sering tengil, tapi kamu tak pernah siapkan bedil.
Hanya karena hubunganmu berakhir, tak berarti kamu harus menangis. Toh, salahmu sendiri mengapa terobesi Justin Bieber.
Ketika kamu mengalami masalah yang berat dan merasa ditinggalkan, angkatlah tangan dan kepalamu ke atas, katakan “CHAIYA CHAIYA”
Hidup ini singkat tuk dihabiskan buat dia yang tak menghargaimu. Jika dia hanya berikan LUKA, silakan timpuk dia dengan BATA.

Plesatan Lucu Kata Bijak Mario Teguh ; 2

Kebanyakan orang Inggris, tidak tahu ‘Terima Kasih’, mereka tahunya ‘thank you’.
Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan utang.
Di belakang setiap pria sukses ada seorang wanita hebat. Di belakang setiap pria yang tidak sukses terkadang ada dua wanita atau lebih.
Jangan salahkan diri Anda kalau anda jelek, salahkanlah orangtua Anda, karena jelek itu keturunan.
Kamu tidak dapat mengubah apa yang telah kamu mulai, tetapi kamu dapat mengubah apa yang kamu mau ubah.
Bila Anda gagal hari ini jangan pernah menyerah. Ulangi terus kegagalan Anda sampai bos Anda menyerah.
Jangan lakukan kesalahan seperti keledai. Bila besok pagi Anda terlambat masuk kantor, maka janganlah Anda terlambat (lagi) saat pulang kantor.
Kesuksesan bisa diraih karena usaha. Usaha ada karena kemauan. Kemauan tercipta karena ada cita-cita. Cita-cita ada berasal dari mimpi. Mimpi ada karena tidur. So, jika ingin sukses marilah kita tidur.
Tak ada pekerjaan yang berat di dunia ini. Pekerjaan seberat apapun akan terasa ringan apabila tidak dikerjakan.
Hanya sedikit orang yang memiliki karakter tidak iri hati bila melihat temannya sukses. Jagalah jangan sampai jenis tersebut punah. Mari kita lestarikan!
Ketika ada yang menghinamu, jagan dibalas degan hinaan. Tapi, tersenyumlah sambil mengacungkan jari tengah.
Jika anda bercinta tidak sampai puncak, disarankan Anda tidak bercinta pada hari libur. Karena, puncak macet.
Jika modal usaha Anda habis untuk aktivitas usaha Anda, setor terus modal Anda sekalipun tidak mendatangkan hasil. Bila kurang, gadaikan saja apa yang bisa jadi uang.
Jika Anda merasa lelah dengan pekerjaan Anda, tidurlah. Maka satu masalah sudah terselesaikan.
Tak ada pekerjaan yang berat. Jika merasa berat posisikan diri Anda jangan di bawah, cobalah di atas. Jika masih terasa berat gantilah pasangan Anda.


Plesatan Lucu Kata Bijak Mario Teguh ; 3

Manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Sebab, jika manusia tak pernah salah atau tidak berdosa, maka neraka bakal kosong.”
Kejarlah mimpimu agar jadi kenyataan. Caranya, rajinlah joggingsetiap hari.
Tuhan Maha Mengetahui sedangkan manusia lebih suka sok tahu.
Pengalaman ada guru paling baik selama hidup manusia. Sayangnya, di sejumlah sekolah tidak ada satu pun guru yang bernama Pak atau Bu Pengalaman.
Belajarlah untuk menghargai orang lain agar ia bisa ganti menghargai kamu. Jadi, jangan berikan harga yang terlalu mahal.
Semakin banyak belajar, semakin banyak yang kita tahu. Semakin banyak yang kita tahu, semakin banyak yang kita lupa, semakin banyak yang kita lupa, semakin sedikit yang kita tahu. Jadi kenapa kita sibuk belajar?
Jika anda dilempar batu oleh seseorang, janganlah melempar balik kepadanya. Balaslah dengan senyuman dan lempar bunga kepadanya. Tapi usahakan potnya ikut terlempar.
Jangan pernah jatuh cinta sama sekampung, karena satu saja sudah repot, bagaimana kalau satu kampung.
Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kebohongan adalah kejujuran yang tertunda.
Menahan gelak tawa itu tidak sehat. Gelak tawa akan turun ke bawah dan membasahi celana Anda.
Hal yang paling utama ketika mencari seorang calon suami adalah menemukan orang yang berkepribadian. Mobil pribadi, rumah pribadi dan kolam renang pribadi.
Berlatih membuat kita menjadi sempurna, tapi tidak ada manusia yang sempurna, jadi buat apa kita susah payah berlatih?
Pandangilah langit sebagai kebesaran Tuhan, pandangilah laut sebagai anugerah tuhan, dan pandangilah cermin sebagai Kutukan Tuhan.
Kalau kamu senang keluarkanlah tawamu. Kalau kamu sedih keluarkanlah tangismu tapi kalau kamu malu jangan keluarkan kemaluanmu.
Cara terbaik untuk mewujudkan impianmu adalah bangun dari tidur.

Kata Sindiran Orang Sombong MArio Teguh


Home > Kata CInta > Kata Sindiran > Kata kata Sindiran Orang Sombong
Kata kata Sindiran Orang Sombong
Tepat Dihati menyuguhkan artikel Kata Sindiran Orang Sombong untuk anda dalam mencari kata kata bijak yang bisa memberikan manfaat, semoga bermanfaat dan selamat datang kembali dengan Kata Kata Sindiran Bijak - Sindiran Motivasi Terbaik - Kata Nasehat Mutiara. pada kesempatan kali ini admin akan memberikan suatu informasi buat anda sekalian yang sedang mencari-cari artikel seputar kata-kata bijak mutiara sindiran. memang kalau kita menyindir teman atau sahabat itu sangat tidak mengenakan sekali, apalagi dia adalah orang yang dekat dengan kita. tetapi harus gimana lagi kalau dia sudah tidak tahu diri tentu saja membuat kita menjadi jengkel dan marah, memang kamu pasti tahu kalau sindiran sendiri merupakan suatu kritikan atau koreksi orang lain kepada kita. tentu semua hal tentang diri kita orang lain lah yang menilainya. jadi kita hendaknya mendengarkan apa yang orang lain katakan kepada kita, terlebih-lebih berupa masukan yang memotivasi.

    Pengertian muncul dari hati yang terbuka, hati yang tertutup tak akan mengerti apa itu pengertian.

    Biasakanlah menghargai org lain. ingat, kesombongan datang dr sikap yang tidak menghargai org lain.

    Ketika dua hati saling tulus mencintai, mereka akan selalu temukan cara tuk tetap bertahan, tak peduli betapa sulitnya tuk terus bersama.

    Lebih baik keliru mencintai daripada tidak pernah sama sekali merasakan cinta.

    Jika kemarin tak berakhir seperti yg kamu inginkan, ingatlah: jika Tuhan ingin kemarinmu sempurna, Dia tak perlu ciptakan hari ini.

    Jatuhkan hati hanya kepada orang siap menangkapnya, bukan kepada orang yang tak peduli dan membiarkan hati jatuh dan pecah


    Seberat apapun harimu, jangan pernah biarkan seseorang membuatmu merasa bahwa kamu tak pantas mendapat apa yang kamu inginkan.

    Jika kamu memiliki keinginan tuk memulai, kamu juga harus mempunyai keberanian dan keinginan untuk menyelesaikannya, bukan hanya mengakhiri.

    Berpikirlah sebelum berbicara, karena dengan begitu, kamu akan mengurangi kesalahan pun masalah yang mungkin akan terjadi.

    Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan. Tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.

    Jika kita menetapkan ingin hidup ini seperti apa, lalu kerja keras untuk mencapai tujuan, kita tdk akan pernah kalah ,bahkan akan menang.

    Terkadang, kepedihan harus dilalui sebelum tercapainya kebahagiaan. Tersenyumlah ketika bersedih, karena akan ada kebahagiaan setelah itu.

    Ketika kamu merasa sendiri dan tak ada yg peduli, ingatlah bahwa ada seseorang di luar sana yg begitu ingin memiliki hidup yg kamu jalani.

    Tak perlu mengharap imbalan ketika hendak berbagi. Karena imbalan itu sudah pasti kamu dapatkan, yaitu kebahagiaan dan ketentraman hati.

    Ketika seseorang mengatakan hal yg buruk padamu. Sesungguhnya dia sedang menunjukkan bahwa dia tidak lebih baik darimu.

    Cintai seseorang bukan karena siapa dirinya, tapi karena siapa dirimu ketika bersamanya.

    Saat 2 sahabat menjadi kekasih, itu ketulusan. Saat 2 mantan kekasih menjadi sahabat, itu kedewasaan.

    Saling menghargai sama orang orang yang ada di sekitar lo nggak ngebuat lo rugi kok

    Kelakuan lo gak sopan banget sama cewek! Di keluarga lo gak pernah di ajarin sopan santun ya ?!!!

    Buat apa peduli sama gue kalo ujung2nya lo cuma mau manfaatin gue. Gue gak butuh orang yang munafik !!!

    Maaf gue gak butuh temen yg baiknya didepan doang !!:)

    Pacaran berantem mulu, yakin itu yang namanya cinta? sebelum lebih jauh mending tinggalkan sekarang juga !!!

    Lebih baik gak punya teman. dari pada temenan sama orang yang bermuka dua! Baik cuma di depan kita tapi dibelakang dia nusuk kita !!!

    gak usah banyak alasan !!

    Tiap ngumpul sama temen seru sih, tapi kadang ada yg tersinggung sama candaan yg biasa-biasa aja. gak enak banget !!

    Gue lagi ada masalah, lo harusnya support teman lo, bukan malah dibacotin dengan kata2 lo yangg sok bijak itu !! KAMPREET banget lo!!! Fak

    Coba lo rasain sekarang lo ada di posisi gue, dicuekin itu gak enakkan nyet ? makanya jangan seenak jidat lo nyuekin orang !!! Fak



    Cinta adalah memahami bahwa tidak ada orang yang sempurna, namun kau tidak menyerah karena kau tahu ia pantas diperjuangkan.

    Ketika tak ada kata terucap, diam mampu ungkapkan apa yg tak terkatakan. Tak semua bisa memahami, tapi sahabat selalu mengerti.

    Kecewa atau tidak, semua tergantung Anda, tergantung bagaimana Anda menyikapi kegagalan. Berharap sedikit hanya akan menghambat Anda.

    Yang kau lakukan menentukan yang kau hasilkan, dan yang kemudian menentukan nilai dan hargamu bagi orang lain.

    Orang yang tahu caranya meningkatkan kualitas hidup banyak orang, akan menjadi rahmat bagi sesamanya.

    Maaf gue gak butuh teman yang baiknya cuma didepan doang....!!!!!!

    Bisanya tertawa diatas penderitaan orang lain, sampahh banget !!

    gak usah sok perhatian kalo dibalik semua itu ada mau nya!!

    jangan suka sibukin urasan orang lain !!

    Ciyee yang lagi nahan kangen padahal udah gak kuat banget pengen ketemu. yakin itu disana dia gak selingkuh sama yang lain ? Hahaha

    Ciyeee katanya sayang, tapi kok gak pernah nyemangatin gue !!! sekali2 ngucapin selamat pagi kek ke gue bisa kan lo ? ( ˘˘̯)

    Kalo udah bosan bilang aja gak usah pake menghindar gitu. Dipaksain pura2 suka percuma itu pengecut namanya!!!

    Paling benci sama cowok yang baiknya cuma di bikin2 aja pas pdkt. Giliran udah jadian belangnya ketahuan. Hih amit2 !!!

    Punya teman tapi maunya cuma enaknya doang ??? Mending gak usah di temenin model orang kayak gitu cuma bakal nyusahin. Cuiiih-in aja!!!

    Benci banget sama orang yang suka caper sana sini, kerjanya cuma cari sensasi biar diperhatiin orang banyak !!! Najisss cuihhh...

    Kalo hidup lo cuma bisa ngandelin orang lain tapi gak pernah mau coba berusaha sendiri mendingan jangan hidup lo! Fak parasit aja lo!!

    Bangga banget punya pacar banyak. Ngerasa laku gitu ? Padahal itu nunjukin kalo lo gak punya harga diri !!! Hih

    Hidup lo suram amat ya kerjanya tiap hari cuma ngurusin orang lain terus. Ckckck kayak yang udah gak berguna aja hidup lo!!! Hahaha

    Percuma cakep kalo goblok!!! Hahaha

    Mungkin lo cuma ngerti nama gue tapi tidak dengan cerita kehidupan gue! Jadi lo gak usah sok ngerti sama semua tentang gue deh! Hahaha

    Lo kalo ada masalah sama gue langsung aja bilang ke gue .. Jangan cuma bisanya bacot lo doang yang koar2 dibelakang gue !! Fak pengecut lo

    Jadi cewek kok sok kecakepan amat ngaca gih ~

    Lebih baik mana sakit hati atau sakit gigi ?

    Gue kangen banget sama lo, nyadar gak sih lo hah ?

    Sesibuk apa pun lo meminta dan berdoa semua nya cuma jadi sia sia kalo tanpa usaha *CATET* ~

    Cakep sih tapi sayang isi otak nya KOSONG ~

    Gak usah sok perhatian deh, gue tau kok lo ada maunya !!

    Sahabat yang munafik itu enaknya di apain menurut lo ?

    Cewek songong yang sok kecakepan enaknya di apain ?

    Cowok playboy enaknya di apain ?

    Mempercantik dan memperganteng diri sih boleh tapi percantik dan gantengin dulu hati lo


    Kalo ada apapun itu bilang langsung, jangan ngumpat dibelakang!

    Lo udah bisa apa sih emang?? Kok omongan lo tinggi bgt..awas ntar jatoh!

    Orang mungkin saja membencimu tanpa alasan, namun ingatlah bahwa Tuhan akan selalu menyayangimu tanpa alasan.

    Bermimpi adalah langkah awal mencapai keberhasilan. Tapi mimpi itu tetap semu, jika tindakan tidak nyata.

    Harapan memang tak selalu membahagiakan dan bisa menyakitkan. tapi dengan harapan, Anda punya semangat untuk berjuang tanpa henti.

    Jangan pernah menyimpan dendam , walau anda pernah merasa disakitinya, itu cuma penghalang masa depan anda untuk bahagia.

    Masa lalu bisa menjadi penghambat terbesar untuk masa depan jika kamu tak rela melepaskannya.


    Ciyeee yang pengen banget balikan sama mantan. Hahaha udah gak laku ya lo ? Kasihaaaan... Ckckck

    Sadar gak sih lo itu cuma di manfaatin doang sama pacar lo yang matre itu ? Hahaa kasihaaan....

    Ciyeee yang sering ngarepin pacarnya peka, udah di kode2in tiap hari tapi dianya gak peka2. Kasihaaaann... :/

    Perasaan baru juga kemaren putus kok sekarang udah pacaran aja. Jangan2 emang udah selingkuh pas pacaran ? Hahaha yang ketahuan belangnya !!

    Pernah nggak sih lo mikirin perasaan gue sedikit aja :') ~

    Nggak usah ribet sama urusan orang anj*ng , lo urusin aja urusan lo sendiri

    Harta punya orang tua aja kok bangga HIH ~

    Mantan] Gak usah sok pamer pacar baru lo deh di depan gue... Palingan bentar lagi juga ujung2nya lo putus !!

    Yakin itu hati lo yang kosong gak mau gue isi ? :/

    buang saja teman yang datang cuman ada maunya !!

    Buat apa sok baik kalo nyatanya hati lo busuk!


    Jangan pernah berhenti bermimpi...karena tak ada yang mustahil...selama mau berjuang untuk meraihnya.

    Syukurilah apa yang anda dapatkan baik suka ataupun tidak maka anda sudah menghargai hidup anda sendiri.

    Bahagia adalah milik mereka yg bangga menjadi dirinya sendiri, tanpa mencemaskan apa yg dipikirkan orang lain tentangnya.


    Orang sirik ya gitu paling gak suka ngelihat orang lain bahagia. Kalo ada orang sirik di depan lo, Ludahin aja mukanya.. Cuuiiihhh!!!

    Paling risih gue sama orang yang lebay sukanya sok kecakepan !!! Cuiiihhh

    Sukanya minjem duit, tapi giliran disuruh balikin gak mau! gak malu lo jadi orang? Oiya gue lupa, lo kan muka tembok !!!

    Pas masih susah ngemis2 minta di tolong sampe dibelain nangis2. Giliran udah sukses gak inget siapa yang nolongin. FAK Lo!!

    Egois aja terus lama2 juga teman2 lo semua pada ngejauhin lo! Mana ada yang mau temenan sama orang yang egois cuiiihh..

    Bisa ngertiin perasaan cewe ga?

    Jaman sekarang itu sahabat bisa jadi musuh dalam selimut. Jadi hati-hati aja deh jangan asal percaya gitu aja sama yang namanya sahabat !!!

    Dalem hidup jangan pernah mainin DRAMA ini bukan FTV kale

    Ciyeee yang katanya sahabat sejati gue, giliran gue putus. Pacar gue langsung di ambil. Hahaha dasar gak punya malu lo !!!

    Gak usah sok baik ke gue deh, kalo di balik semua kebaikan lo itu ada maksud yang gak baik buat gue !!!

    Ngakunya teman tapi hobinya nusuk dari belakang. Anjing banget lo munafik jadi orang !!! Cuiiiihhh

    Gak usah sombong lo jadi orang hidup itu terus berputar ada gilirannya suatu hari nanti lo ngerasain di bawah. Paham..!!!

    Ngapain gue takut sama lo. Di dunia ini yang gue takutin cuma TUHAN !!!

    Ciyeee yang sukanya pacaran di timeline biar dibilang mesra sama pacarnya. Awas ntar putus malu lo diketawain orang banyak. Wakakak

    Satu kata buat cowok yang bisanya nyakitin cewek !!! *Bangsaaattt lo banci*

    Paling benci gue sama cowok brengsek !!! FAK


    Selalu jujur, karena kebebasan adalah milik mereka yang jujur. Orang yang berbohong tak bisa bebas, karena terperangkap kebohongannya.

    Ketika kamu merasa tak ada yang peduli tentangmu. Bercerminlah, orang yang kamu lihat, membutuhkanmu lebih dari siapapun.

    Jangan pernah mempercayai seseorang yang hanya berkata tapi tanpa pernah berbuat. Karena ia mudah ingkar janji semudah ia berucap janji.

    Tak perlu menunggu dicintai untuk kemudian mencintai, tapi mulailah untuk mencintai maka kamu akan dicintai dan disayangi.

Mario Teguh Orang Paling Sok Tahu

Kenalkan gan, ane Khafidh Tri Ramdhani. Kaskuser NTT yang lagi merantau di wilayah RPM

Ini boleh dibilang info juga bisa dibilang curhat. Terserah aganlah pokoknya. Yang penting agan harus berhati-hati dengan orang yang akan ane ceritakan.
Begini ceritanya gan. Kadang kan minggu malam ane gak ada kerjaan. Untuk ngisi kerjaan ane nonton tv aja. Ane nonton salah satu stasiun tv swasta nasional. Gila gan, acaranya interaktif banget. Tapi suatu waktu, pengisi acaranya natap ane gan, ane jadi . Terus dia ngomong sama ane Sahabat yang super. Anepun ngeliat sekeliling ane, nggak ada orang selain ane. Anepun langsung berasumsi ini orang sok tahu nih. Ane yang orang biasa kek gini dibilang super. Kan ane gak bisa terbang, gak bisa ngangkat mobil, gak bisa ngeluarin laser dari mata, dan yang paling penting ane gak make cd diluar. Sok tahu banget dia kan gan.

Ini dibawah ini Dia Tersangkanya Gan:

Asal Kata Bijak Mario Teguh dari Raja Ali Haji

Dari: rustanto bambang <rustanto_bambang@yahoo.com>
Topik: Re: [SuaraHati]
Siapa Sebenarnya Mario Teguh…?

Kepada: SuaraHati@yahoogroups.com
Tanggal: Rabu, 11 Maret, 2009, 6:07 AM

Ass. Semua pembaca.

Saya melihat pesan-pesan yang disampaikan Pak Mario Teguh memang betul banyak muatan ajaran Islam. Tetapi kalau kita cermati lebih dalam. Sebenarnya isinya merupakan intisari ajaran Raja Alihaji Ulama Sufi Islam dari Mumbai India (kalau bisa disebut mirip ajaran Kejawen) yang dioperasionalkan dengan kemasan baru.

Selamat kepada Pak Mario Teguh, telah memodernkan sesuatu yang sudah lama kita lupakan semua

Komentar Pak Abdul Hadi WM:

Salam

Supaya tidak salah kira siapa Raja Ali Haji dan pemikirannnya, bersama ini saya lampirkan tulisan tentang Raja Ali Haji. Silakan simak.

Prof.Dr. Abdul Hadi WM


From: AH Musyafa <AH.Musyafa@starener gy.co.id>
Sent: Thursday, March 5, 2009 10:50:13 PM
Subject: Fw:
Sufisme dalam diri Mario teguh

Buat yang nge-fans Mario Teguh,,,,semoga bermanfaat.

Petikan Wawancara Mario Teguh dengan SUFINEWS, untuk menjawab siapa sebetulnya beliau..


Pak Mario , Saat memberikan terapi atau memotivasi, diantara Ilmu Kejiwaan Barat dan Ilmu Kejiwaan dalam agama, mana yang anda gunakan?

Kalau Anda perhatikan penjelasan saya diatas, sebenarnya “peta” yang ada dalam Kecerdasan Emosional yang saya tawarkan merupakan gugusan pilar dari kebenaran, keindahan dan kebaikan. Hal ini didasari oleh fitrah kehidupan bahwa manusia dalam hidup itu tak lepas dari menginginkan kebaikan, menyukai keindahan dan mencari kebenaran. Tapi dalam realitas kehidupan, tiga hal ini lebih sering dirasakan oleh manusia sebagai tiga hal yang berdiri sendiri-sendiri. Misalnya kebenaran yang dicari ternyata malah membawa kepedihan, keindahan yang disukainya ternyata tidak membawa kebaikan, atau kebaikan yang diusahakan malah bertentangan dengan kebenaran. Pada saat yang demikian manusia tidak dapat menikmati keadaan itu secara sempurna lalu mengidap split personality atau kepribadian yang terpecah belah. Nah kira-kira melalui apa manusia dapat menemukan dan merasakan kebenaran, keindahan dan kebaikan sejati (haqiqi; red)? Dalam beragama bukan?!

Wah penjelasan Anda nyufi banget loh ?!

Ha…ha…ha…terimakasih, Mas. Tapi terus terang. Dalam menjalankan tugas (baik sebagai pembicara publik maupun motivator) saya menghindari komponen-komponen komunikasi yang terlalu mengindikasikan agama Islam secara formal atau verbal.

Kenapa ?

Buat saya, ketika kita betul-betul dengan sadar sesadarnya mengatakan “ya !” terhadap keberadaan dan keesaan Allah (laa ilaaha illallaah; red) kita tak perlu repot-repot lagi memikirkan lebel-lebel formal ketuhanan. Pokoknya terus berlaku jujur, menjaga kerahasiaan klien, menganjurkan yang baik, menghindarkan perilaku, sikap dan pikiran buruk, saya rasa ini semua pilihan orang-orang beriman. Itu alasan pertama.
Alasan kedua, Islam itu agama rahmat untuk semesta alam loch. Berislam itu mbok yang keren abis gitu loch ! Maksudnya jadi orang Islam mbok yang betul-betul memayungi (pemeluk) agama-agama lain. Agama kita itu sebagai agama terakhir dan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya. Agama kita puncak kesempurnaan agama loch. Dan karenanya kita harus tampil sebagai pembawa berita bagi semua. Kita tidak perlu mengunggul-unggulka n agama kita yang memang sudah unggul dihadapan saudara-saudara kita yang tidak seagama dengan kita. Bagaimana Islam bisa dinilai baik kalau kita selaku muslim lalu merendahkan agama (dan pemeluk) agama lain.

Apakah dalam pandangan Anda semua agama itu sama ?

Ha…ha…ha…ya jelas tidak sama toch, Mas. Tapi oleh Tuhan manusia diberi kebebasan memilih diantara ketidak samaan itu. Saya tidak akan mengatakan bahwa perbedaan itu rahmat, tapi saya akan menunjukkan Windows Operating System yang dikeluarkan Microsof. Masih ada toch Mas orang yang masih menggunakan Windows 95? Masih ada juga kan orang yang menggunakan Windows 98 atau Windows 2000? Dan Anda sendiri sekarang menggunakan Windows XP kan?. Begitu juga dengan agama-agama Tuhan, Mas. Ada versi-versi yang sesuai untuk zamannya, untuk kelengkapan fikiran di zaman itu dan disana ada jenis kemampuan masing-masing orang dalam menyikapinya. Masak Anda mau memaksa orang lain untuk memakai XP pada orang yang kemampuannya cuma sebatas memiliki Windows 95? Tidak toch!? Alangkah indahnya kalau semua orang Islam ketika bicara dapat diterima semua pemeluk agama lain.

Contohnya seperti apa pembicaraan yang dapat diterima semua pemeluk agama ?

“Anda adalah direktur utama dari perusahaan jasa milik Anda sendiri. Anda adalah CEO dari kehidupan Anda sendiri. Anda sebenarnya, sepenuhnya bertanggungjawab atas bisnis kehidupan Anda dan apapun yang akan terjadi pada diri Anda sendiri. Anda bertanggungjawab atas semuanya antara lain, produksi, pemasaran, keuangan, RND dan lain sebagainya diperusahaan kehidupan Anda. Demikian pula Anda sendirilah yang menentukan berapa besar gaji Anda, berapa income Anda. Bila Anda tidak puas dengan penghasilan yang Anda terima, Anda bisa melihat didekat cermin Anda dan menegosiasikan pada bos Anda, yakni Anda sendiri yang ada didalam cermin,” begitu kira-kira. Nah, menurut saya etos demikian tak dapat dibantah oleh semua ajaran agama-agama yang ada didunia.

Apa yang anda contohkan bukan malah menujukkan bahwa manusia adalah segala-segalanya. Terkesan, seolah-olah Tuhan tak memiliki peran apa-apa disana ?

Di atas saya mengatakan bahwa alasan kita tersenyum di pagi hari kepada isteri dan anak-anak, menyambut mereka dengan santun, berusaha datang tepat waktu untuk memenuhi janji, itu semua bukan semata-mata karena didasari atas kesantunan kita sebagai manusia, melainkan kita ingin mengabdi kepada-Nya. Begitu juga dengan contoh barusan, itu sebenarnya merupakan cermin atas pesan agama yang meminta totalitas kita dalam menjalankan sebuah amanah.. Apalagi jika kita bicara tentang “cermin”, akan sangat panjang pembicaraan kita. Dan setiap spirit tidak selalu harus ada embel-embel nama surat atau ayat dari kitab suci tertentu. Bukankah seorang jenderal paling ateis pun ketika melepaskan pasukannya ke medan perang tak dapat menghindarkan diri dari ucapan, “Semoga kalian sukses!”. Kalimat “Semoga” disitu menyimpan harapan campur tangan kekuatan dari Yang Maha Kuat. Biarlah Tuhan menjadi sesuatu yang tersembunyi dikedalaman relung hati kita yang paling dalam.

Apa arti sukses menurut anda ?

Perjalanan 50 tahun hidup yang sudah saya jalani menyimpulkan bahwa sukses itu tidak selalu berarti mendapat piala atau pujian, meski tak ada salahnya jika kita mendapatkan keduanya. Hanya saja itu semua bukan kriteria dari sukses itu sendiri. Karenanya tak jarang orang kemudian sulit menemukan kesuksesan-kesukses an yang pernah diraihnya.
Secara sederhana sukses adalah bagaimana kita keluar dari comfort zone kita dan mencoba menjadi lebih baik dari sebelumnya. Dengan definisi ini Anda akan melihat begitu banyak kesuksesan yang bisa Anda lihat pada diri Anda. Kalau kemarin Anda baru bisa membantu satu orang, hari ini Anda bisa membantu dua dan besok Anda bisa membantu lebih banyak lagi, maka anda sukses. Dengan perasaan yang positif mengenai kesuksesan yang pernah Anda raih, maka Anda akan merasa semakin sukses dan semakin percaya diri dengan cita-cita, visi dan misi hidup Anda.
Saya sangat tidak setuju dengan ungkapan, “Biarlah kita sekarang susah, asal nanti kita sukses”. Ini jelas enggak pernah bakal sukses. Saya bertanya, dimana anak tangganya? Bukankah untuk meraih kesuksesan besar harus diawali dengan kesuksesan kecil dan sedang?. Ada pepatah yang mengatakan, “Sukses akan melahirkan sukses yang lain.” Nah dari pepatah ini dapat diambil pelajaran, apabila kita semakin mudah untuk melihat kesuksesan kita dari hal-hal yang kecil, maka mudah bagi kita untuk mengumpulkan, mengakumulasikan dan melangkah mencapai sukses yang lebih besar. Percaya dech, dengan sukses kecil-kecil itu, cepat atau lambat sukses yang lebih besar akan menjemput Anda.

Penjelasan Anda mengingatkan saya akan nasehat Sufi Besar, Imam Ibnu ‘Atha’illah, yang mengatakan, “Tanamkanlah ujudmu dalam bumi yang sunyi sepi, karena sesuatu yang tumbuh dari benda yang belum ditanam, tidak sempurna hasilnya.” Pertanyaannya, bagaimana memupuk rasa rendah hati dalam diri kita ?

O, ya ? Beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memupuk kerendahan hati diantaranya adalah dengan menyadari kembali bahwa seluruh yang kita punyai adalah anugerah-Nya, berkah-Nya atau rahmat-Nya. Karenanya katakan pada diri sendiri, “Aku masih ingin belajar”, “Aku masih ingin mendapatkan input dari sekelilingku” , “Aku masih ingin mendapatkan pengetahuan- pengetahuan dari mana saja agar dapat lebih baik”.

“Aku masih ingin belajar”, “Aku masih ingin mendapatkan input dari sekelilingku” , “Aku masih ingin mendapatkan pengetahuan- pengetahuan dari mana saja agar dapat lebih baik”. Jika ditilik dari kehidupan kita, umat Islam, nampaknya metode memupuk kerendahan hati yang Anda sampaikan masih menjadi problem besar tersendiri ya ?

Persis seperti yang saya perhatikan selama ini. Saudara-saudara kita sesama muslim masih terlalu asyik dengan dunianya sendiri dan bergaul hanya pada lingkungannya sendiri. Malah yang lebih memprihatikan, dengan sesama muslim kalau ngundang pembicara dia tanya dulu, “Orang itu madzhabnya apa ?.” Dia tidak akan menerima orang yang tidak satu madzhab, satu aliran, dengannya. Padahal dinegara-negara maju sudah menjadi pemandangan yang biasa orang-orang Yahudi mengundang pembicara Islam, Hindu atau Kristiani, atau sebaliknya.
Mereka sudah mantap dengan iman mereka sehingga mereka tidak khawatir dengan pembicara yang datang dari luar komunitas mereka. Mereka sangat yakin, bahwa dengan cara demikian (menghadirkan pembicara “orang luar”), mereka dapat memperkaya wacana dan kehangatan batin. Kita, atau persisnya sebagian umat Islam, lupa bahwa salah satu cara mensyukuri perbedaan ditunjukkan bukan pada lisan akan tetapi dengan mendengarkan pendapat orang lain yang beda keyakinan agamanya.

Anda punya pengalaman keberislaman Anda yang inclusive itu?

Iya. Pernah beberapa peserta saya mengklaim materi yang baru saja selesai saya sampaikan menurut sudut pandang keyakinan agama mereka. Seorang peserta yang beragama Kristiani mengatakan bahwa materi saya ada juga di ajarkan dalam Injil. Peserta lain yang beragama Islam mengaku bahwa materi yang saya sampaikan ada di Al-Quran surat al-Maidah. Peserta yang Budha menganggap bahwa materi saya itu penerapan dari Dharma-dharma Budha. Saya hanya mengembalikan semua apresiasi itu kepada-Nya.

Pengalaman lain ?

Masih banyak orang yang salah faham terhadap Islam. Ada satu pengalaman yang mengherankan sekaligus membuat saya prihatin. Dalam satu seminar di acara coffee break isteri saya didatangi salah seorang peserta penganut agama Kristen yang taat. Masih kepada isteri saya, orang itu memberi komentar bahwa saya menerapkan ajaran Injil dengan baik. Lalu dengan lembut, penuh kehati-hatian, isteri saya memberitahu bahwa saya seorang muslim. Sontak orang itu terperanjat saat mengetahui bahwa saya seorang muslim. Yang membuat isteri saya (dan kemudian juga saya) prihatin adalah ucapannya, “Loch, koq ada ya orang Islam yang baik macam Pak Mario !?” Saya pun terkekeh mendengarnya. Nah ini kritik dan sekaligus menjadi tugas kita semua untuk memperbaiki citra Islam.
RAJA ALI HAJI: Ulil albab
di Persimpangan zaman
Oleh Abdul Hadi W. M.

Raja Ali Haji bukan nama asing dalam sejarah kesusastraan Melayu. Tetapi sayangnya ia lebih dikenal hanya sebagai penulis Gurindam 12, untaian sajak yang setiap baitnya terdiri dua baris dan amat kesohor. Namun ia lebih dari itu. Ia juga seorang cendikiawan yang menguasai banyak bidang keilmuan seperti sejarah, ilmu bahasa, undang-undang, ilmu kalam, tasawuf, politik dan ketatanegaraan. Dalam tradisi Melayu Islam, ia dapat dikatakan sebagai seorang Ulil Albab seperti halnya Hamzah Fansuri, Syamsudin Sumatrani, Bukhari al-Jauhari dan Nuruddin al-Raniri – semuanya hidup di Aceh Darussalam pada abad ke-16 dan 17 M pada saat permulaan mekarnya bahasa dan kesusastraan Melayu.

Ulil Albab, sebagaimana ditunjukkankan oleh Bukhari al-Jauhari dalam kitab Taj al-Salatin (Mahkota Raja-raja, 1602), adalah seorang ulama dan cendikiawan yang piawai dalam berbagai bidang ilmu (agama dan umum) yang diperlukan pada zamannya dan memiliki wawasan luas di bidang kebudayaan. Ia lebih dari sekadar seorang pakar yang menguasai berbagai cabang ilmu, tetapi juga seorang yang arif dan cendikia menyampaikan pengetahuan, pemikiran dan wawasannya. Seorang ulil albab senantiasa mendasarkan kegiatan intelektualnya pada al-Qur’an dan Sunnah Rasul, dan menulis karyanya berdasarkan panggilan budi nurani.

Ciri lain seorang cendikiawan yang berperan sebagai ulil albab dan penulis kreatif ialah corak pemikirannya yang kosmopolitan. Sekalipun demikian apa yang disampaikan dalam karya-karyanya berpijak pada kenyataan yang ada masyarakat dan sejarah masyarakatnya, serta memperlihatkan keterkaitannya dengan istiadat (tradisi) kecendikiawanan dan budaya bangsanya. Dalam sejarah kebudayaan dan peradaban Islam, ciri ulil albab seperti itu telah tampak sejak zaman kekhalifahan Baghdad abad ke-8 M dan terus berkembang hingga abad ke-19 M, bahkan hingga abad ke-20 M.

Muhammad Iqbal di Indo-Pakistan merupakan contoh ulil albab awal abad ke-20 yang paling terkemuka. Dia seorang filosof dan penyair yang menguasai berbagai disiplin ilmu seperti sejarah, ilmu hukum, politik, filsafat Eropa dan Islam, sastra Timur dan Barat, tasawuf, teologi dan lain-lain. Di Indonesia kita mengenal Hamka, seorang mufassir, novelis dan pakar dalam berbagai bidang ilmu agama, termasuk tasawuf.

Di kepulauan Melayu Nusantara, ciri kosmopolitan dari pemikiran dan karya para ulil albab itu, ikut dibentuk oleh sejarah perkembangan agama Islam. Pusat-pusat kebudayaan dan peradaban Islam di dunia Melayu sejak abad ke-13 M tumbuh dari kota-kota dagang yang pelabuhannya ramai dikunjungi kapal-kapal asing karena letak kota-kota itu sangat strategis, yaitu di Selat Melaka, yang merupakan tempat persinggahan dan laluan utama pelayaran internasonal yang menghubungkan Timur Tengah, Afrika, Eropa, Persia dan India denganAsia Tenggara dan Timur Jauh, khususnya Indocina dan Cina.

Samudra Pasai, Malaka, Aceh Darussalam dan Palembang, yang merupakan pendahulu Johor dan Riau, adalah pusat-pusat kebudayaan dan peradaban Islam awal yang semuanya terletak di Selat Malaka.

Penduduk kota-kota di pesisir Sumatra dan Semenanjung Malaya ini tidak hanya berinteraksi dengan para pedagang dan pelaut asing, tetapi juga dengan cendikiawan, ulama, tabib, sastrawan, penyebar agama, guru tariqat dan musafir dari mancanegara yang datang dengan bermacam tujuan mengikuti pelayaran kapal-kapal dagang itu. Semua itu memungkinkan tumbuhnya istiadat pemikiran yang bercorak kosmopolitan. Ini tampak sekali dalam pemikiran dan karya-karya Raja Ali Haji.

Tetapi sayangnya, sekali lagi, dalam buku-buku pelajaran sastra di sekolah-sekolah 1950an – 1970an, Raja Ali Haji hanya dimaklumkan sebagai penulis Gurindam 12. Tentu saja karyanya yang satu ini penting. Namun karyanya yang memperlihatkan kecendikiaannya seperti Tuhfat al-Nafis, Bustan al-Katibin dan Tsamrat al-Muhimmah jarang sekali disebut, apalagi diperbincangkan dan dikaji oleh para sarjana di Indonesia. Begitu juga kegiatannya memimpin klub pengarang Rusydiah di Pulau Penyengat, yang banyak melahirkan pengarang Melayu berbakat, tidak pernah dikenal oleh khalayak sastra Indonesia modern. Terkesan bahwa Raja Ali Haji memang sengaja dikesampingkan dan dipinggirkan, namun syukurlah jika tidak ada maksud-maksud politis di balik itu semua.

Lebih mengherankan, dalam buku-buku pelajaran yang telah disebutkan, nama Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi – pengarang Melayu abad ke-19 juga yang bergiat di Singapura dan banyak dipengaruhi pemikiran orang Inggris – tampak ditonjol-tonjolkan peranannya sebagai sastrawan Melayu terkemuka. Padahal pengaruh dan dampak karyanya tidak begitu nyata dalam perkembangan sastra Melayu di Indonesia, apalagi dalam perkembangan sastra Indonesia modern. Sebaliknya adalah Raja Ali Haji, upayanya dalam memelihara dan mengembangkan kembali bahasa dan sastra Melayu yang mulai merosot pada akhir abad ke-18, mempunyai dampak yang tidak sedikit bagi perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia. Bahasa Melayu yang digunakan penulis-penulis Betawi akhir abad ke-19 seperti Mohamad Bakir dan Ahmad Beramka, adalah lanjutan bahasa Melayu yang dikembangkan Raja Ali Haji dan pengarang-pengarang Riau abad ke-19.

Bahasa Indonesia/Melayu yang digunakan pengarang-pengarang 1920 – 1930an seperti Merari Siregar (Azab dan Sengsara), Marah Rusli (Siti Nurbaya), Abdul Muis (Salah Asuhan), Muhammad Yamin, Muhammad Hatta, Sanusi Pane, Amir Hamzah dan Hamka adalah bahasa Indonesia lanjutan bahasa Melayu yang digunakan Raja Ali Haji dan Hamzah Fansuri, bukan lanjutan bahasa Melayu Pasar seperti digembar-gemborkan oleh Pramudya Ananta Toer. Memang pada tahun 1930an bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu mengalami modernisasi sedemikian rupa terutama tampak dalam karya Sutan Takdir Alisyahbana dan Armyn Pane, tetapi itu lebih dekat coraknya dengan bahasa Melayu yang dituturkan Abdul Muis dibandingkan bahasa Melayu digunakan Mas Marco dan lain-lain.

Kini apa relevansi dan arti sumbangan Raja Ali Haji melalui pemikiran dan karya-karyanya bagi kita sekarang? Apa hikmah dan pelajaran yang dapat kita teladani dari kecendikiawannya?

Pengarang dan Zamannya

Raja Ali Haji (1808-1873 M) bukan sekadar produk dari zamannya. Sebagai seorang ulil albab ia adalah hati nurani dari dan suri tauladan dalam zamannya. Karya-karyanya ditulis sebagai tanggapan dan jawaban yang kreatif dari seorang cendikiawan yang sangat prihatin terhadap kehidupan bangsanya dan krisis yang mulai melanda kebudayaannya.

Sejak permulaan abad ke-19 M masyarakat Melayu di Riau menyaksikan berbagai perubahan sosial politik dan ekonomi yang menggerogoti kebudayaannya. Setidak-tidaknya ada tiga hal yang memberi pertanda mengenai hal ini. Pertama, cengkraman dan campur tangan kolonial Eropa (Belanda dan Inggris) semakin kuat dalam kehidupan sosial politik dan ekonomi bangsa-bangsa Nusantara, demikian juga dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. Hal ini diikuti dengan kian intensifnya interaksi kebudayaan tradisional Melayu dengan kebudayaan Barat. Kedua, peristiwa ini diikuti dengan munculnya gerakan pembaharuan Islam yang mulai menampakkan pengaruhnya pada pertengahan abad ke-19 M.

Ketiga, di Indonesia, merupakan tanah jajahan Belanda, bahasa Melayu mulai digunakan lagi secara intensif sebagai lingua franca untuk keperluan perdagangan. Pemerintah kolonial juga menggunakan bahasa ini sebagai bahasa resmi pemerintahan. Tanda-tanda kemorosotan mutu bahasa Melayu mulai nampak dan ini sudah barang tentu sangat memprihatinkan masyarakat asli pendukung bahasa Melayu. Usaha yang dilakukan oleh pemimpin Melayu Riau, khususnya keturunan Bugis, untuk memulihkan martabat bahasa Melayu dan menggalakkan kegiatan penulisan sastra Melayu, harus dilihat dalam lingkupkait (konteks) ini. Bukankah “Bahasa itu menunjukkan bangsa”, kata Raja Ali Aji?

Kuatnya cengkraman kolonial atas kedaulatan bangsa Melayu sebenarnya telah ditunjukkan pada abad ke-18, tetapi pertikaian internal antara pemimpin Melayu yang bermula pada awal abad ke-18 berhasil dimanfaatkan oleh pemerintah kolonial untuk memenangkan politik divide et empera-nya. Pada tahun 1816, Inggris yang baru memperoleh kedaulatan atas Singapura setelah menukar wilayah Bengkulu di Sumatra yang dikuasainya, membangun kota pulau itu menjadi pusat pemerintahan dan sekaligus pusat perdagangan internasional. Kota itu cepat maju dan berkembang. Di kota inilah pola hidup kebarat-baratan dan kebudayaan Eropa menancapkan akar dalam arti sebenarnya untuk kelak mempengaruhi kehidupan orang-orang Melayu.

Cengkraman kolonial semakin dimantapkan dengan ditandatanganinya Perjanjian London 1824 oleh Inggris dan Belanda. Di bawah perjanjian itu kedaulatan bangsa Melayu atas kerajaan Johor dan Riau runtuh seketika. Pada mulanya Johor dan Riau merupakan sebuah kerajaan yang berdaulat dan melalui perjanjian itu kini dipecah dua. Kesultanan Johor berada di bawah kekuasaan Inggris dan Riau didaulat oleh Belanda. Pecahnya Johor dan Riau berakar lama. Ia bermula dari pertikaian internal antara pemimpin Melayu pada awal abad ke-18. Dalam pertikaian itu Sultan terbunuh dan dinasti baru memerintah kerajaan Johor-Riau. Serbuan Minangkabau yang memporak-porandakan kesultanan ini, mendorong Sultan minta bantuan pada pelaut-pelaut Bugis yang tangguh dalam peperangan di laut maupun di darat. Setelah itu orang-orang Bugis memperoleh jabatan Yang Dipertuan Muda (pembantu sultan), yang untuk selanjutnya dijabat secara turun temurun. Baik Sultan maupun Yang Dipertuan Muda didukung oleh pegawai-pegawai pemerintahan tersendiri yang diangkat oleh masing-masing. Ini menyebabkan pemerintahan dijalankan secara dualistis.

Bangsawan-bangsawan Melayu tidak puas, karena merasa bahwa orang-orang keturunan Bugis semakin berkuasa. Sejak itu pertikaian tidak henti-hentinya terjadi. Akibatnya kehidupan kerajaan ini di lingkungan kesultanan Johor Riau selalu goncang. Orang-orang Melayu selalu berusaha menjatuhkan kekuasaan raja-raja Melayu keturunan Bugis di Riau. Pertikaian meruncing pada tahun 1812 ketika kelompok Bugis dan kelompok Melayu bersengketa tentang raja yang harus dinaikkan tahta di kesultanan Linggi. Puncak pertikaian terjadi ketika pada tahun 1819 ketika Raffles menempatkan seorang sultan dari Singapura di kerajaan Lingga. Belanda bereaksi dengan menempatkan orang lain sebagai sultan. Itulah awal mula pecah belahnya kerajaan Melayu terpenting di Selat Malaka pada abad ke-19 itu.

Semua itu merupakan mimpi buruk yang semestinya telah dibayangkan oleh paa pemimpin Melayu. Ketika itu Raja Ali Haji baru berusia 15 tahun. Kehidupan sosial ekonomi orang-orang Melayu di Riau ketika itu semakin buruk dan tiada pemulihan sedikit pun setelah berada di bawah payung kekuasaan Belanda. Sementara itu di seberangnya, Singapura tumbuh menjadi kota metropolitan yang dari ke hari semakin berjaya dengan kemakmuran ekonomi dan lembaga-lembaga pendidikannya yang mentereng. Dengan bangganya Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi menulis, “Dunia lama telah hancur, dunia baru tercipta dan sekeliling kita segalanya telah berubah” (Virginia Matheson 1984).

Kendati demikian para pemimpin dan cendikiawan Melayu keturunan Bugis di Riau patut mendapat pujian. Mereka seakan tidak terpengaruh oleh kesibukan yang berlangsung di Singapura. Mereka juga tidak merasa perlu terkecoh dengan pola hidup dan silaunya budaya Eropa yang mulai merasuki kehidupan orang-orang Melayu di Singapura dan Semenanjung. Istiadat Melayu Islam dengan gigihnya dipertahankan, dipelihara dan tetak dikembangkan di lingkungan kerajaan Riau. Negeri itu seakan-akan menjelma menjadi benteng terakhir kebudayaan Melayu Islam, yang walaupun terpuruk pada pertengahan abad ke-20, tetapi menjanjikan kebangkitannya kembali menjelang Alaf ke-3 tarikh Masehi.

Pada pertengahan abad ke-19 M, pemikiran cendikiawan Melayu Riau mendapatkan suntikan baru dengan tersebarnya pengaruh pemikiran pembaruan Islam yang diperkenalkan oleh Jamaluddin al-Afghani, serta Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha dari Mesir. Pengaruh dari gerakan pembaruan Islam itu semakin terasa pada akhir abad ke-19, membuat kebudayaan Melayu kembali berkilauan. Semangat rasional Islam yang menjadi jantung perkembangan kebudayaan Melayu lama, kini hidup kembali dalam pemikiran orang-orang Melayu.

Jasa dan peranan Raja Ali Haji sebagai ulil albab atau cendikiawan terkmuka pada zamannya dapat dilihat dalam kaitannya dengan hal-hal yang telah dikemukakan. Seperti telah saya kemukakan dalam tulisan saya “Iqbal dan Renaisan Asia” (2001), gerakan kebangsaan pada awal ke-20 yang bermunculan di berbagai dunia Islam tidak hanya diilhami oleh peristiwa seperti kalahnya Rusia dalam perangnya melawan Jepang pada tahun 1905.

Tetapi juga ikut diresapi oleh pemikiran yang dicetuskan oleh para pembaru Islam abad ke-19 M. Gerakan pembaru Islam muncul di Mesir, India dan sejumlah negeri Arab, sebagai penyangga bagi gerakan-gerakan anti-kolonial. Pada abad ke-19 agama Islam yang diamalkan oleh orang Islam mulai tercemar oleh berbagai khurafat dan bentuk ketakhyulan. Taklid berkembang dan muncul pengertian yang sempit terhadap agama. Di antaranya yang menganggap bahwa Islam adalah agama ritual formal, yang tidak mempunyai sangkut paut dengan kehidupan sosial, ekonomi dan politik.

Snouck Hurgronje, orientalis yang pikiran-pikirannya sangat berpengaruh bagi kebijakan pemerintah Belanda dalam menangani masalah-masalah berkenaan dengan perlawanan anti-kolonial di kalangan orang Islam, memandang bahwa Islam ritual dan Islam Pribadi (yang memandang agama sebagai urusan pribadi) merupakan Islam sejati. Sedangkan Islam politik bukan Islam sejati. Islam ritual dan Islam Pribadi inilah yang dipelihara oleh pemerintah kolonial untuk melunturkan élan Islam yang sebenarnya. Iqbal mengatakan bahwa Islam yang demikian percaya bahwa penjajahan telah merupakan takdir yang tidak bisa diubah lagi.

Gerakan pembaruan Islam muncul untuk mengatakan bahwa Islam yang dipelihara oleh kolonial sebagai kuda tunggang penjajahannya itulah Islam yang keliru. Islam yang benar ialah yang meniscayakan bukan saja keimanan kepada Allah s.w.t., tetapi juga meniscayakan ikhtiar dan pemikiran untuk mengatasi persoalan-persoalan zaman. Penjajahan adalah bentuk perbudakan yang bertentangan dengan ajaran dan arena itu harus dilawan.

Untuk itu orang Islam harus ambil bagian dalam kehidupan ekonomi, politik dan kebudayaan, tidak berpangku tangan dan menyerahkannya kepada orang lain. Di antara manifestasi utama gerakan pembaruan Islam ialah dalam bentuk gerakan budaya, seperti terlihat dalam kebangkitan kembali sastra Arab, Parsi, Urdu, Turki dan Melayu.

Di Nusantara pada abad ke-19 M kebangkitan seperti itu, yang di dalamnya bertunas benih-benih nasionalisme, bisa terjadi hanya di beberapa kantong kebudayaan Melayu yang masih hidup. Tempat itu tidak lain adalah Riau Lingga, khususnya Pulau Penyengat, tempat Raja Ahmad dan putranya Raja Ali Haji mengerahkan tenaga untuk memelihara dan mengembangkan kembali bahasa, sastra dan kebudayaan Melayu. Tetapi berbeda dengan kecenderungan umum dari gerakan pembaruan abad ke-20 yang cenderung anti tariqat dan tasawuf, gerakan pembaruan yang dihidupkan Raja Ali Haji di Riau tidak mengenyampingkan peranan tasawuf dan tariqat, khususnya Tariqat Naqsabandiyah yang telah lama berkembang di Nusantara dan mengalami pembaruan pada akhir abad ke-18, misalnya seperti tampak pada Tariqat Naqsabandiyah yang dikembangkan oleh Burhanudin Ulakan di Minangkabau. Di Riau sendiri guru Tariqat Naqsabandiyah yang mencetuskan pembaruan ialah Syekh Abdul Gafur al-Madura (Tuhfat h. 316).

Dengan cara demikian gerakan pembaruan yang dimunculkan Raja Ali Haji dan rekan-rekannya di Riau tidak terputus dari akar budaya bangsanya. Ini dapat dipahami karena dalam sejarahnya istiadat kecendikiawanan Melayu justru berkembang dan mekar, serta memperoleh dinamikanya karena diresapi pemikiran para sufi seperti Hamzah Fansuri, Syamsudin Sumatrani dan Bukhari al-Jauhari.Tidak mengherankan apabila Raja Ali Haji menggali kembali pemikiran Imam al-Ghazali, khususnya melalui kitabnya Ihya Ulumuddin (“Membangkitkan Kembali Ilmu-ilmu Islam). Berbeda dengan pemahaman sejumlah pembaru yang mengira Imam al-Ghazali anti-falsafah dan pemikiran rasional dalam memecahkan masalah kemanusiaan dan keagamaan, Raja Ali Haji justru melihat tidak demikian. Imam al-Ghazali tidak anti pemikiran rasional dan falsafah, bahkan karya-karyanya dengan jelasnya menggunakan logika dan pemikiran yang mendalam. Yang dikecam ialah kecendrungan sekular dalam falsafah Aristotelian yang dianut sejumlah pemikir Muslim pada zamannya. Misalnya anggapan bahwa sebelum Tuhan mencipta alam semesta dan makhluq-makhluq, materi sudah ada.

Relevansi ajaran Imam al-Ghazali ialah sang Hujatul Islam menekankan pentingnya moral untuk menopang keimanan dan perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya. Peristiwa-peristiwa kemanusiaan dan keruntuhan suatu masyarakat, menurut Imam al-Ghazali, tidak semata-mata disebabkan oleh mundurnya pemikiran, tetapi juga oleh keruntuhan moral yang melanda para pemimpinnya. Ini terbukti dalam sejarah bangsa Melayu dan Raja Ali Haji melukiskan itu semua khususnya dalam Tuhfat al-Nafis, yang merupakan karya magnum opus-nya.

Kecuali itu Raja Ali Haji niscaya tahu bahwa salah satu dari ilmu-ilmu Islam yang mampu menbentengi pemeluknya dari bahaya sekularisme adalah tasawuf. Sudah pasti dia pun tahu bahwa banyak tariqat sufi dan gerakan tasawuf yang menyimpang, serta mengalami proses pemiskinan dan penyempitan dalam pengertiannya. Dia pun niscaya tahu bahwa telah cukup banyak unsur-unsur khurafat dan takhyul masuk ke dalam tubuh beberapa tariqat sufi. Namun Raja Ali Haji juga tahu bahwa banyak gerakan tasawuf yang mampu menjaga kemurniannya dan melakukan beberapa pembaruan pula sesuai dengan tuntutan zaman. Di banyak tempat di dunia Islam bahkan beberapa tariqat sufi tampil penentang utama kolonialisme. Misalnya tariqat Naqsabandiyah di Indonesia, Cina, Asia Tengah dan Afghanistan, serta Tariqat Sanusiyah di Afrika Utara (Jansen 1983).

Jika ia, tasawuf, dibersihkan dari unsur-unsur yang melemahkan daya hidupnya dan mengikis aspek intelektualnya, pasti ia merupakan ajaran yang relevan. Tasawuf sebagai ilmu kerohanian mengajarkan bahwa jalan mencapai kebenaran atau Tauhid ialah dengan memperbaiki aqidah dan akhlaq melalui penyucian diri dan kalbu. Hanya melalui jalan itu seorang yang beriman mendapat pencerahan dan tidak mudah tergoda oleh kesenangan dunia yang dapat menyesatkan.

Jansen dalam bukunya Islam Militan (1983:41) dengan baiknya menggambarkan sebagai berikut: “Tetapi sesudah kemenangan militer dicapai (pada Perang Salib tahun 1187), kepercayaan kaum Sunni ortodoks dikembalikan dan kaum Syiah memperoleh kedudukan minoritas di beberapa daerah di luar negeri Arab…Keberhasilan ini cenderung menjadikan Islam Sunni menjadi kaku, dogmatis dan terpisah dari rakyat.

Oleh karena itu perlu dimasukkan ke dalam agama ini unsur-unsur kesalehan, doa dan wirid untuk penyelamatan diri, bahkan sejenis mistisisme, agar penganut Islam dapat melakukan hubungan langsung dengan Tuhan secara khusyuk. Adalah suatu keuntungan besar bagi Islam bahwa sebuah sintesa, sebagai kesepakatan untuk memulihkan kekuatannya, telah disusun oleh pemikir besar sekaligus ahli ilmu-lmu agama Abu Hamid al-Ghazali (1058-1111). Dasar-dasar dari Islam Sunni yang telah dihidupkan kembali diletakkan pada tempatnya yang tepat oleh Imam al-Ghazali.”

Penempatan yang tepat dari dasar-dasar Islam Sunni ini, yang merupakan fundasi utama kebudayaan Melayu, tampak dalam tiga hal. Pertama, dengan memasukkan tasawuf sebagai inti peradaban dan kebudayaan, maka Islam menjadi lebih merakyat karena para sufi menolak doktrin yang kaku dan bersedia menggunakan tradisi lokal sebagai unsur pengembangan kebudayaan dengan cara mengislamkannya. Kedua, penekanan ajaran tasawuf pada kesalehan dan perbaikan moral, serta pentingnya penyelamatan diri, membuat umat Islam tangguh dalam menghadapi berbagai perubahan dan pergolakan yang timbul serta berkemungkinan merusak perkembangannya. Ketiga, sampai abad ke-19 M, hanya ulama sufi yang mampu memelihara istiadat kecendikiawanan Islam meliputi bidang-bidang seperti metafisika, seni, sejarah, epistemologi, adab dan estetika.
Keterkaitan Raja Ali Haji dengan tasawuf, khususnya ajaran Imam al-Ghazali, bukan hanya nampak dalam Tuhfat al-Nafis. Tetapi juga dalam Gurindam 12, Bustan al-Katibin dan Kitab Pengetahuan Bahasa. Bustan al-Katibin (Taman Para Pengarang) adalah kitab tatabahasa Melayu baru yang disusun oleh Raja Ali Haji berdasarkan nahu Arab aliran Sibawaih dan diterbitkan pada tahun 1875. Tatabahasa yang dirumuskan Raja Ali Haji adalah upaya untuk menjaga kemurnian bahasa Melayu, keindahan dan kesantunannya dalam penuturan, yang dengan demikian terbentengi dari proses perusakan dan vulgarisasi yang mulai terjadi sebagai akibat pemakaiannya yang semau gue. Buku ini digunakan sebagai buku pelajaran di sekolah Johor dan Singapura, serta di berbagai madrasah dan pesantren di Sumatra. Bahasa Indonesia yang digunakan penulis seperti Marah Rusli, Abdul Muis dan Hamka dapat dinisbahkan pada bahasa Melayu Riau yang tatabahasa dan balaghahnya dibangun oleh Raja Ali Haji.
Kitab Pengetahuan Bahasa, walaupun tidak selesai, merupakan semacam kamus bahasa Melayu yang isinya mencakup pengetahuan bahasa dan makna kosa kata (semantik) dan istilah-istilah Melayu yang penting khususnya berkenaan dengan agama, kebudayaan dan adab. Melalui bukunya itu jelas Raja Ali Haji ingin membantu masyarakat Melayu yang menginginkan kehidupan yag saleh danm berperilaku baik sesuai istiadat Melayu Islam (Matheson 1984). Ajaran tasawuf lebih jelas lagi tampak dalam karyanya yang bercorak undang-undang dan politik seperti Tsamrat al-Muhimmah (Aturan Tentang Tugas Kewajiban Keagamaan) dan Intizam Wasa`il al-Malik.

Dua buku tersebut mengingatkan kita pada dua karya Melayu masyhur abad ke-17 yang ditulis di Aceh, yaitu Taj al-Salatin (Mahkota Raja-raja, 1602) karya Bukhari al-Jauhari dan Bustan al-Salatin (Taman Raja-raja, 1647) karya Nuruddin al-Raniri. Setelah munculnya dua buku ini, tidak banyak karya sejenis dalam bobot yang memadai ditulis dalam bahasa Melayu. Baru pada abad ke-19 M dengan munculnya Raja Ali Haji kitab serupa ditulis dalam bahasa yang indah dan kandungan yang mendalam.

Demikian melalui karya-karyanya itu Raja Ali Haji melakukan perlawanan intelektual dan budaya menghadapi kehadiran yang direncanakan dari kebudayaan sekular Barat yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda dan Inggris bersama kaum orientalis dan misionaris yang menjadi tulang punggung mereka. Sementara di tempat lain di Nusantara para pemimpin tariqat, gerakan pemurnian agama (Padri) dan tokoh-tokoh adat sibuk mengangkat senjata menentang kolonialisme, Raja Ali Haji dan pemimpin Riau tidak merasakan itu hal seperti itu cukup. Raja Ali Haji dan kawan-kawannya di Riau melengkapi diri dengan melalukan perlawanan melalui saluran intelektual dan kebudayaan. Seperti dikatakan Virginia Matheson (ibid), Raja Ali Haji termasuk orang yang tidak berpangku tangan menghadapi kehadiran budaya Barat yang membawa banyak aspek negatif di samping unsur positif. Dia juga memikirkan masalah modernisasi, tetapi tanggapannya berbeda dari Abdullah bin Abdul Kadir Munsyi. Dia merasakan sekali betapa hadirnya kebudayaan Barat dan interaksinya yang intensif dengan budaya Melayu menimbulkan cabaran yang pelik. Dia percaya bahwa setiap perubahan pasti menimbulkan banyak akibat yang tidak diinginkan, karena kebudayaan Barat dalam banyak hal bertentangan dengan kebudayaan Melayu Islam. Nilai-nilai luhur dan agung dari kebudayaan Melayu bisa terkikis disebabkan fitnah yang bertubi-tubi dilancarkan Barat, khususnya melalui propaganda kaum orientalisnya yang memburuk-burukkan hampir semua aspek kebudayaan Asia, khususnya Melayu Islam.

Kerusakan kebudayaan Melayu akibat perjumpaannya dengan kebudayaan Barat sangat jelas nampak melalui rusaknya bahasa Melayu, yang dilakukan demi pembaruan atau modernisasi. Kata Virginia Matheson, “Raja Ali Haji menganggap bahwa perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tatabahasa adalah penting untuk memperoleh ucapan yang tepat dan ungkapan yang halus. Imam al-Ghazali untuk menulis bukunya Kitab Ilmu merasa perlu mendalami keahlian dalam bidang ilmu bahasa, sebagai disiplin pelengkap, sebagai cara untuk menambah ilmu pengetahuan dan mendekatkan diri kepada Tuhan…”. Pandangan Imam al-Ghazali inilah yang mengilhami Raja Ali Haji dalam menulis buku-bukunya, sebab kerusakan dalam bidang bahasanya merupakan pertanda kemerosotan tata nilai dalam kehidupan dan kemunduran pemikiran suatu bangsa.

Karya Agung Tuhfat al-Nafis.

Tidak disangsikan karya terbesar Raja Ali Haji ialah Tuhfat al-Nafis (Anugerah Berharga). Walaupun yang memulai penulisan kitab ini ialah ayahandanya Raja Ahmad, namun yang merombak, menyelesaikan dan bertanggungjawab atas seluruh penulisannya sudah pasti Raja Ali Haji. Kitab ini dapat digolongkan sebagai karya sejarah bercorak adab, yaitu walaupun yang dipaparkan adalah fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa sejarah, namun yang jauh lebih penting lagi yang ingin ditekankan penulisnya ialah persoalan adab. Fakta dan peristiwa sejarah, yang melibatkan manusia sebagai pelaku utama – khususnya raja, pemimpin politik, tokoh sosial keagamaan dan pejabat pemerintahan – dilihat oleh pengarangnya dari sudut pandang tasawuf. Kemudian dipaparkan seolah-olah sebagai cermin agar pembaca melihat betapa keimanan, moral, ikhtiar dan akal budi memainkan peranan penting dalam menentukan nasib dan martabat sebuah kaum, bangsa atau masyarakat manusia.

Raja Ali Haji yakin bahwa Islam dan prinsip keislaman yang selama ini dijadikan pedoman bangsa Melayu merupakan pegangan yang benar, tetapi sayang dalam pelaksanaannya sering dialahkan oleh sikap egosentris dan lalai disebabkan kecintaan berlebihan dari para pemimpin Melayu sendiri terhadap kesenangan dan kekuasaan duniawi. Melalui karyanya ini Raja Ali Haji mengingatkan kepada pembacanya dua ancaman yang langgeng dalam sejarah bangsa Melayu dan Nusantara. Yang satu ancaman dari dalam berupa pertikaian antar kaum atau etnik, serta kelalaian menjalankan perintah agama dan memelihara kebudayaan yang sudah mantap sebagai sumber identitas dan ilham pembaruan. Ancaman dari dalam ini disaksikan kembali oleh bangsa Indonesia pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21 yang menyebabkan bangsa ini kian terpuruk. Pemimpin masyarakat kita sering lupa bahwa walaupun bangsa ini terdiri dari aneka etnik dan ragam budaya lokal, namun sebenarnya saling tergantung secara ekonomi dan politik, serta dipertalikan ikatan tradisi besar, yaitu budaya Islam Nusantara. Yang kedua, ancaman dari luar, derasnya budaya asing yang masuk ke dalam hampir semua aspek kehidupan. Sayangnya budaya asing yang masuk itu, khususnya budaya Barat, yang diambil hanya aspek-aspek dan unsur-unsurnya yang negatif.

Buku ini dimulai dengan puji-pujian kepada Allah swt dan salawat kepada Nabi Muhammad saw. Sesudah itu memaparkan maksud penulisan karyanya. Yaitu menguraikan peristiwa-peristiwa penting yang dialami raja-raja Melayu dan Bugis selama lebih dua kurun sejak pertengahan abad ke-17 hingga awal abad ke-19. Peristiwa-peristiwa yang dipaparkan dijadikan cermin untuk menyampaikan gagasan dan falsafah hidup pengarang, khususnya mengenai pentingnya akhlaq, keimanan, budaya kreatif, adat istiadat dan ilmu pengetahuan. Semua itu adalah penting untuk memelihara negara dan masyarakat . Kemerosotan negeri-negeri Melayu dan krisis politik yang dialami pada abad ke-18 dan 19 M bersumber dari kriris moral dan lunturnya keimanan raja-raja Melayu dan kelalaian memelihara serta menegakkan kebudayaan bangsanya secara mandiri. Krisis ini pada akhirnya mengandung campur tangan kolonial Inggris dan Belanda yang berhasil memecah kerajaan Melayu besar terakhir Johor-Riau menjadi kerajaan

Johor dan kerajaan Riau Lingga.

Dalam buku ini pengarang mengingatkan raja-raja yang gemar mengumbar hawa nafsu dan mementingkan diri seperti Sultan Mahmud dari Johor, yang mengakibatnya timbulnya bencana yang merugikan negara dan rakyat. Sebagai seorang sultan dia lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain-main dan berfoya-foya, khususnya ke Singapura dan tidak menghiraukan keadaan negeri dan rakyat yang diperintahnya. Dia membangun istana megah bergaya Eropa sementara rakyat hidup sengsara dilanda kemiskinan. Pembangunan istana megah gaya Eropa juga mencerminkan betapa sultan ini tidak mempedulikan kebudayaan bangsanya.

Sultan Mahmud juga digambarkan orang yang lemah dalam menggunakan ikhtiar dan akal budi. Hal ini digambarkan misalnya oleh Raja Ali Haji melalui peristiwa ketika Residen Riau meminta pendapat Sultan Mahmud tentang pengganti Yang Dipertuan Muda Raja Abdul Rahman yang sudah wafat.

Sultan Mahmud baru dapat memberi jawaban beberapa hari kemudian. Tiadanya jawaban yang jelas dari Sultan Mahmud menumbuhkan krisis yang merugikan jalannya pemerintahan di lingkungan kerajaan Riau Lingga. Dengan bahasa yang elok Raja Ali Haji melukiskan sebagai berikut:

“Syahdan adapun Sultan Mahmud itu apabila sudah mangkatlah Yang Dipertuan Muda itu maka datanglah pintanya wakil gubermen, yaitu Residen Riau siapa-siapa akan gantinya almarhum itu. Maka Sultan Mahmud pun bertangguhlah hendak berfikir serta hendak musyawarah dengan segala anak raja-raja yang di Pulau Penyengat. Maka tiadalah dapat berbetulan ijtihad Sultan Mahmud itu dengan fikiran segala anak raja-raja dan orang besar-besar di Pulau Penyengat itu. Maka di dalam itu maka Residen Riau pun selalu juga minta tentukan siapa-siapa akan gantinya. Kemudian daripada itu maka Sultan Mahmud pun memberi wakil tiga orang menantikan ketentuan yang akan jadi Yang Dipertuan Muda. Pertama saudara Yang Dipertuan al-Marhum yang bernama Raja Ali, kedua saudaranya yang bernama Raja Haji Abdullah, ketiga anak marhum yang bernama Raja Idris. Maka apabila selesai ia meletakkan wakil itu, maka Sultan Mahmud pun berlayarlah ke Singapura.”

(Matheson 1982:337-338)

Raja Melayu lain yang perangainya buruk dan membawa bencana bagi negeri dan rakyat, dicontohkan oleh Raja Ali Haji ialah Raja Kecik Siak dan Raja Kecik Trengganu. Raja Kecik Siak digambarkan sebagai tokoh yang gemar memperlihatkan kekuasaan dengan segala tipu muslihat tanpa mampu mengukur kekuatan dirinya. Dia ingin merebut kekuasaan dari tangan Raja Abdul Jalil karena merasa bahwa dialah satu-satunya anak almarhum Sultan Mahmud. Siasat yang dilakukan ialah menakut-nakuti dan memecah belah rakyat. Karena rakyat takut akan tulah almarhum Sultan Mahmud, maka maka banyaklah orang membelot kepadanya dan dengan mudah Sultan Abdul Jalil mudah dikalahkan. Raja Kecik juga dilukiskan sebagai orang bengis dan kasar, serta tega mencemarkan nama baik keluarga.

Adapun Raja Kecik Trengganu adalah Yang Dipertuan Besar Negeri Trengganu, putra Sultan Zainal Abidin Syah dari Trengganu. Dia adalah ketua dari suku-suku Melayu yang anti keturunan Bugis di Riau. Banyak fitnah disebarkan dan upaya dilakukan untuk melenyapkan Melayu keturunan Bugis di Riau. Dia juga menghasut Belanda untuk membantu Melayu Riau menghalau orang Bugis dengan alasan bahwa itulah yang dikehendaki Sultan Sulaiman, ayah mertuanya. Sultan Sulaiman menanggung malu karena hasutan itu menyebabkan Raja Haji dari Riau harus berperang melawan Belanda dan harus menanggung pula hutang kepada Gubernur Melaka. Yang melunasi pembayaran hutang itu ialah orang-orang Melayu keturunan Bugis. Secara umum Raja Ali Haji melukiskan dalam Tuhfat al-Nafis keunggulan orang Melayu (keturunan Bugis) yang memiliki ethos kerja yang terpuji dan lebih mengutamakan ikhtiar serta akal budi dalam mengatasi berbagai persoalan. Kedaya-upayaan mereka dalam bidang ekonomi berkaitan dengan ketangguhan mereka berpegang pada identitas budaya dan memelihara istiadat kecendikiawanan.

Lebih dari itu Raja Ali Haji menggambarkan dengan cermat dalam bukunya itu betapa dahsyatnya proses demoralisasi yang melanda kehidupan raja-raja dan bangsawan Melayu selama Inggris dan Belanda menancapkan taring kekuasaannya di kepulauan Melayu. Hanya melalui proses demoralisasi itu mereka menguasai Nusantara. Hal itu ditambah lagi dengan pertikaian dan perpecahan yang sering terjadi di kalangan pemimpin Melayu sendiri. Perpecahan semakin parah karena kelobaan dan saling mendengki antara para pemimpin dari masing-masing kaum dalam masyarakat Melayu.

Sebagai karya adab, Tuhfat al-Nafis juga mempebicarakan masalah raja yang baik dan yang buruk, yang adil dan yang zalim. Raja yang buruk biasanya congkak, serakah, jahat, iri hati, pendengki dan sok benar sendiri, serta gemar menghambur-hamburkan uang, tidak acuh pada masalah administrasi, tidak suka humor dan menghambat kemajuan berpikir. Kaum ulama, cendikiawan dan budayawan dipinggirkan dalam menyelenggarakan kehidupan bernegara dan berbangsa. Perbedaan Tuhfat dengan karya sejarah yang lebih awal, ialah dalam Tuhfat unsur legenda dan mitos dihilangkan. Tarikh peristiwa-peristiwa juga dinyatakan dengan jelas. Kedaulatan seorang raja, menurut penulis buku ini, tidak dapat diukur hanya berdasarkan garis keturunan. Seorang raja memiliki kedaulatan apabila ia memiliki kemampuan memimpin dan pengetahuan yang luas dalam bidang yang diperlukan seperti hukum, politik, agama, sejarah, bahasa dan kebudayaan.

Raja Ali Haji memang percaya bahwa takdir menentukan kehidupan manusia, khususnya manusianya, namun yang lebih menentukan lagi runtuhnya suatu kaum ialah kelalaian kaum itu sendiri dan pembangkangannya terhadap hukum Tuhan. Pembangkangan terhadap ajaran agama dan moral merupakan sebab utama dari berbagai konflik dan malapetaka yang menimpa masyarakat. Dia memberi contoh betapa stabilitas Riau dan kesejahteraan masyarakatnya menjadi rusak akibat kegagalan kaum Melayu Riau menaati ajaran agama dan menguasai dirnya sendiri. Daya-daya tersembunyi yang merusak kehidupan masyarakat bukan takdir, tetapi hasrat manusia yang gemar mengikuti hawa nafsunya. Orang yang gemar mengikuti hawa nafsunya cenderung sombong, keras kepala dan egois, serta gemar kasak-kusuk dan menyebar fitnah.

Keistimewaan karya ini telah banyak dikemukakan para peneliti seperti Tengku Iskandar (1996), Barbara Watson (1982), Ali Ahmad (1987), Virginia Matheson (1999) dan lain-lain. Baik Ali Ahmad maupun Virginia Matheson memandang bahwa Tuhfat al-Nafis merupakan karya bercorak sejarah dalam bahasa Melayu yang gaya bahasanya paling elok setelah Sejarah Melayu (abad ke-17M). Sebagai karya besar kitab ini juga mudah dibaca karena keluwesan bahasanya. Bahkan Virginia Matheson memandang bahwa Tuhfat merupakan karya sejarah Melayu paling canggih dan kompleks yang ditulis pengarang Melayu hingga akhir abad ke-19.

Kecanggihan iu tampak pertama-tama dalam konsepsi sejarah atau landasan historiografi yang digunakan dalam penulisan kitab ini. Konsep sejarah yang digunakan Raja Ali Haji sangat mendalam dan luas. Rentang waktu di mana peristiwa-peristiwa yang digambarkan begitu luasnya, meliputi peristiwa-peristiwa abad ke-17 dan 19, disertai gambaran ringkas latar belakang sejarah sebelumnya hingga zaman Sriwiyaja pada abad ke-7 dan 8 M.

Wilayah yang diceritakan juga sangat luas, belum pernah ada karya sejarah seperti itu dalam sastra Melayu sebelumnya. Wilayah yang diceritakan mencakup Semenanjung Malaya, Riau-Lingga, Siak, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan (asal-usul bangsawan Melayu keturunan Bugis) dan beberapa peristiwa di Betawi. Dilihat dari sudut pandang ini Raja Ali Haji telah merintis penulisan sejarah Melayu yang bersifat nasional dan regional dalam arti yang sebenarnya.

Akhir Kalam

Melalui apa yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa setidak-tidaknya ada tiga hal yang relevan untuk dijadikan pelajaran bagi kita. Pertama, Raja Ali Haji menegaskan bahwa kerusakan bahasa merupakan pertanda rusaknya kebudayaan. Menghadapi kerusakan ini adalah tugas dan kewajiban para sastrawan dan cendikiawan untuk mencegahnya. Para umara dan pemimpin masyarakat juga harus merasa terpanggil dengan memperbaiki mutu pengajaran bahasa dan pelajaran karang mengarang.

Kesusastraan Melayu dan kesusastraan Nusantara lain yang utama perlu diajarkan dengan baik di sekolah menengah. Apabila Raja Ali Haji masih hidup sekarang tentu dia lebih sedih lagi melihat perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia mengalami kerancuan disebabkan banyaknya kata-kata dan istilah-istilah dari bahasa Inggris yang diambil begitu tanpa diindonesiakan dengan sepatutnya. Begitu pula dengan penggunaan banyak akronim. Bahasa Indonesia yang dipakai sekarang ini tidak mencerminkan bahwa pemakainya memiliki kepribadian, tingkat budi pekerti dan intelektual yang memadai.

Kedua, Raja Ali Haji juga mengingatkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan suatu kaum atau bangsa hancur ialah pertikaian antar-etnik, perpecahan kalangan pemimpin, pembangkangan terhadap agama dan kebudayaan, serta proses demoralisasi yang dirancang oleh bangsa lain untuk menguasai ekonomi, politik dan alam pikiran bangsa kita.

Ketiga, merosotnya suatu kaum juga bermula dari ketakpedulian para umara terhadap kesejahteraan rakyat, keamanan negara dan mutu pendidikan. Raja Ali Haji dan karib kerabatnya di Pulau Penyengat Riau pada abad ke-19 M telah memberikan suri tauladan yang terpuji, bukan hanya bagi masyarakat Melayu di Riau, tetapi juga kepada bangsa Indonesia secara seseluruhan.

Bangsa Indonesia berhutang budi terutama karena jasanya dalam memelihara dan mengembangkan bahasa Melayu sebagai bahasa intelektual dan budaya, yang melaluinya Bahasa Indonesia yang baik bisa dijelmakan dan dikembangkan di dunia modern. (AHWM, ed.:AYS)

Hidup ini tak semudah Kata Mario Teguh !!!

Adik-adikku yang baik hatinya,

Ijinkanlah kakakmu ini menuliskan ini dari sudut pandang Mario Muda:

Sebagai anak muda, apa lagi yang paling sibuk dilakukannya - kecuali berbicara ke sana ke mari di dalam hatinya - mengenai impian dan keinginannya, rencananya ini dan itu, akan melakukan ini dan itu, dan berjanji akan pasti ini dan itu.

Anak muda banyak berjanji, tapi tersiksa oleh keraguannya sendiri.

Mario Muda bahkan tersiksa lebih dalam lagi, karena terkoyak antara besarnya impian dan kesahajaan hidupnya, yang rencananya banyak tapi diperam dalam rasa minder.

Sebagai anak muda, saya melihat orang yang sukses - dengan rasa iri, dan merasa diperlakukan tidak adil oleh kehidupan.

Enak sekali mereka bicara ya? Seolah kehidupan ini gampang dan semudah yang dikatakannya.

Dan sekarang, Mario Muda yang masih ada di dalam Mario Teguh, merasakan hal yang sama, hanya dari arah yang berbeda.

Firman-firman Tuhan yang dikemas oleh Mario Teguh ke dalam nasihat yang universal dan popular, terkadang dihujat dan dicemooh oleh orang yang sedang tersiksa dengan kesulitan hidupnya sendiri.

Jika Mario Teguh itu sampai marah, seandainya dia marah, itu karena yang dihujat oleh para losers itu - adalah firman Tuhan yang sangat dihormatinya.

Sekarang, pikirkanlah ini

JIKA KEHIDUPAN INI MUDAH, apakah Mario Teguh akan bekerja keras membangun pelayanan untuk menasihatkan kesabaran, kesetiaan kepada kejujuran, menghormati diri dan menyayangi keluarga, bekerja keras bagi kebaikan sesama?

JIKA KEHIDUPAN INI MUDAH, apakah semua hal yang masih sederhana - tapi yang dicapai oleh Mario Teguh sampai hari ini bisa dicapainya dengan bermalas-ria, memanjakan penundaan, jauh dari ibadah, tidak memandaikan diri, dan merusak hubungan baik dengan orang lain?

Jika Mario Teguh bisa, mengapa engkau tidak?

Apakah Mario Teguh yang lebih, ataukah engkau yang malas dan merayapkan dirimu sendiri?

Jika Mario Teguh menasihatimu, apakah dia akan menjadi lebih kaya karena mengakalimu?

Apakah Mario Teguh menunjukkan sifat suka menipumu untuk lebih memiskinkanmu, untuk merugikan dirimu yang masih banyak meratap itu?

Janganlah menjadi orang susah yang mempersusah dirinya sendiri.

Kehidupan ini memang tidak semudah yang dikatakan oleh Mario Teguh, atau oleh siapa pun yang telah lebih tua dan lebih berhasil daripadamu.

TAPI itu adalah nasihat, BUKAN penyepelean.

Engkaulah yang menyepelekan nasihat baik.

Jika engkau tidak mau dinasihati, mencemooh nasihat yang baik bagimu, engkau itu sudah merasa jadi apa?

Jika engkau sudah demikian hebat, mengapakah engkau meratap dalam stress seperti itu?

Jika engkau demikian benar, mengapakah hidupmu belum baik?

Maka janganlah lagi menceemooh orang yang berusaha mendampingimu bagi kebaikan hidupmu.

Berhentilah mencemooh orang yang lebih berhasil darimu, karena itu hanya menunjukkan kesulitan hidupmu sendiri.

Janganlah menjadi pembenci keberhasilan orang lain.

Nanti pacarmu tahu, bahwa engkau bukan calon suami yang baik

Masih susah, tapi sombong.

MEMANG KEHIDUPAN INI TIDAK MUDAH, maka lebih patuhlah kepada nasihat baik.

Maka berhentilah menghujat keberhasilan kakak-kakakmu. Pelajarilah keberhasilan mereka, tirulah, dan tambahilah dengan kelebihanmu, dan mudah-mudahan engkau akan lebih berhasil daripada mereka.

Orang yang mengatakan kehidupan ini tidak semudah nasihat baik, adalah LOSER yang tidak mau memperbaiki diri.

Jangan jadi loser ya?

We are all winners in the making.

Kita semua adalah pemenang yang sedang dalam pembentukan.

Mohon maaf jika kakakmu ini tadi menegurmu dengan tegas, karena seperti Mario Muda dulu - demikian ngeyel sampai ayah saya mengatakan kepada wajah saya:

“Jika kamu demikian benar, kamu itu merasa sudah jadi apa?”

Kalimat keras dan tegas dari ayah saya itu, menjadi titik awal pembijakan diri saya,

dari seorang muda yang galau dan mencakar apa pun yang dekat,
menjadi anak muda yang memenangkan beasiswa SMA ke Amerika pada usia 17 tahun, lulus kuliah di IKIP Malang, dapat beasiswa dari Sophia University di Tokyo, juga dengan beasiswa - lulus MBA di Indiana University - Bloomington di Amerika, menjadi bankir, menjadi wirausahawan, dan menjadi pelayan bagi kebahagiaan sesama sampai hari ini.

Mulai hari ini, sudahilah kebiasaanmu menuntut kemudahan tanpa bersedia merajinkan diri.

Hadapilah kesulitanmu dengan hati yang ikhlas, dengan pikiran yang baik, dan dengan kesegeraan bertindak.

Semoga dengannya, engkau menjadi pribadi yang damai, sejahtera, berbahagia dalam keluarga yang rukun, dan terhormat di dalam masyarakat.

Aamiin

Mario Teguh - Loving you all as always

Mario Teguh adalah motivator sangatlah parah !!!

Ratna SarumpaetPernyataan Motivator ternama Mario Teguh terus menuai kritik, salah satunya dari Ratna Sarumpaet, seorang seniman Indonesia yang menilai pernyataan Mario Teguh sebagai seorang motivator sangatlah parah dan pantang.

Pernyataanya di jejeraing mikroblog Twitter, yang berbunyi 'Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, begadang nn kadang mabuk-tidak mungkin direncanakan jadi istri' dinilai Ratna sangat tidak tepat.

Menurutnya, pernyataan Mario Teguh itu sudah kelewat batas, dan jahat terhadap kaum wanita. Sehingga tidak pantas dan pantang sekali.

"Dengan kasus itu saya melihat dia merasa dirinya paling tahu semua, paling mengerti, paling memahami, paling pintar dan lainnya," kata Ratna Sarumpaet saat bincang-bincang dengan tvone, Rabu, 24 Februari 2010. Menurut Ratna, statemen Mario Teguh jelas bentuk penghakiman orang didepan publik, dan itu jahat sekali.

Sebelumnya, Motivator ternama Mario Teguh bikin heboh di jejaring mikroblog Twitter. Saat banyak penggemar mengikuti petuah-petuah dengan follow @MarioteguhMTGW, tiba-tiba ia menghapus akun Twitternya.

Motivator yang setiap pekan muncul di stasiun Metro TV ini menghapus akun setelah mendapat kritikan dari pengguna twitter (Tweep), saat Mario Teguh memasang status “Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, begadang n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri”.

Status yang di unggah Sabtu, 20 Februari 2010 langsung mendapat banyak respon. Salah satu pemilik akun menanggapi, “ Pria yang pas untuk wanita #6 tidak akan jadi suami yang setia n ayah yang menghebatkan anak-anak.” Komentar pennguna akun lainnya, “ Omongan ga mutu gini kok banyak followernya yah?”.

Kritikan dan komentar para pengguna aku lain ini sebagian dijawab kembali oleh Mario Teguh. Namun, sebagian lagi  akun pengkritik di block oleh Mario Teguh. Belakangan ia memilih menutup akun Twiiternya. Terakhir masih terbaca di http://twitpic.com/14c6c0.

Banyak Tweep yang menyesalkan penghentian ini.  Berbagai komentar bermunculan  penghapusan ini. Baik yang mempertanyakan,  hingga mendukung agar Mario Teguh bersedia kembali ngetweet. Seperti  yang ditulis salah seorang pemilik akun dengan  membuat dukungan @MarioTeguhMTGW ngetweet lagi  #GerakanMTGWngetwitl
Monday, August 11, 2014

HIDUP INI TAK SEMUDAH COCOTE MARIO TEGUH

Aku langsung tertawa terbahak-bahak sehabis membaca status BB salah seorang teman. Wajah Mario Teguh, dan cara bicara beliau yang khas dan mendayu-dayu itupun langsung terbayang seketika. Hahahaha…!

Kira-kira apa reaksi Mario Teguh seandainya beliau membaca kalimat diatas?
Aku yakin beliau hanya tersenyum arif.

Lalu, jika yang membaca adalah fans berat Mario Teguh?
Wah..minimal sebuah message bernada pembelaan langsung meluncur ke handphone sobat, atau inbox, jika ia memilih 'menyapa' sobat via email. Itu minimal, maksimalnya???
Tidak ada yang tahu...
Bisa jadi bogem mentah jurus Tinju Matahari tiba-tiba melayang ke wajah sobat. Karena biasanya di negeri ini, fans lebih galak dari tokohnya.
Pemain bola sesudah bertanding bisa pulang bareng, atau tukar kaos, tapi pendukungnya..lanjuuutt…bunuh-bunuhan!
Kembali kepada persoalan bacot diatas…

Apapun itu..sebuah KONTROVERSI selalu menghasilkan ketenaran. Entah *white campaign* entah *black campaign*. Siapa yang berani memastikan black campaign akan menghasilkan black opinion? Atau white campaign tidak berubah jadi antipati? Tidak ada yang tahu. Namun begitu kontroversi (salah satu bahan dasar CAMPAIGN) mutlak diperlukan jika kalian ingin cepat tenar.
Itu fakta. Kontroversi sering kali 'memunculkan' sifat khas atau memberikan 'ke-khasan' dari seseorang atau sebuah kejadian. Sehingga orang itu langsung  standout. Terlihat dan teringat.

Ingat Inul vs Rhoma " T e r l a l u " Irama? Karir Inul sebenarnya sudah mulai meredup, sebelum Bang Haji mengobok-obok Inul dan simpati dari segala penjuru kembali mendongkrak Inul, hingga sampai ke Inulfiesta segala.

Ingat Robert T Kiyosaki? *If You Want to Be Rich and Happy, Don't Go to School*, buku pertama Kiyosaki membuat ia dipublikasi besar-besaran, sebelum akhirnya ngetop keseluruh dunia gara-gara *Rich Dad Poor Dad*. Sekali waktu seseorang muncul dan mengatakan bahwa Kiyosaki adalah penipu dan Rich Dad nya adalah isapan jempol belaka.
Apapaun itu dampaknya : Robert Kiyosaki tambah ngetop.

Sekarang coba ingat-ingat masa SMA atau kuliah dulu. Siapa orang yang paling kita ingat? Pertama, jelas..mantan pacar. Kedua..sahabat. Lalu teman yang paling cantik atau ganteng, teman yang paling bego, paling pintar, paling ngocol, paling pendiam, paling baik. Begitu juga dengan guru atau dosen. Dosen yang paling sexy atau tampan, yang paling baik, yang paling aneh…singkat kata..mereka yang punya KEKHASAN. Kemudian karena punya kekhasan, maka kontroversi dan cerita-cerita mengangkat mereka ke permukaan. Jadi ketika Anda ingin diri anda atau produk anda diingat….lakukan bla..bla..bla…(pasti sobat tahu sendirilah…hehehehe)

Tapi tunggu sedikit melanjutkan kisah bacot diatas… Ternyata status BB teman ku itu gak cuma berhenti disana, begini lengkapnya :

"HIDUP INI TIDAK SEMUDAH BACOTNYA MARIO TEGUH. TAPI DIUSAHAKAN SLALU PERHATIKAN APA YANG TERJADI..

Mario anti kritik?

"Benarkah Pak Mario anti kritik? Ada teman saya yang bertanya kepada bapak tapi kemudian dia diblokir. Kenapa begitu?

Adik saya yang baik hatinya,

Saya harus mensyukuri kritik sebagaimana saya mensyukuri kesaksian para sahabat atas kegunaan dari nasehat-nasehat yang ada di MTFB bagi kebaikan hidup mereka.

Dan,
karena kita adalah keluarga Indonesia terbesar di dunia yang ingin membangun ‘peradaban kecil’ Indonesia yang jujur, santun, dan saling menghormati,
saya dan rekan-rekan Moderator dan Admin MTFB

TIDAK DAPAT MENGIJINKAN di MTFB

adanya kalimat kasar, nada menulis yang merendahkan dan sikap sok tahu yang mengecilkan orang lain, hujatan atau hinaan kepada pihak mana pun, perendahan gender, foto profil yang tidak senonoh, mengunggul-unggulkan agama atau keyakinan tertentu di atas keimanan atau keyakinan yang lain, menghina agama dan tidak menghormati Tuhan.

Selain itu, Facebook juga menetapkan spam dan ‘ethical’ filters, yang jika dilanggar dengan persistent akan mengakibatkan terblokirnya suatu account, dan masih banyak lagi kekhususan dalam Facebook system yang juga belum kami mengerti.

Kami berterima-kasih atas kesertaan baik Anda di keluarga besar MTSC yang ramah dan saling memuliakan ini, dan memohon maaf jika Anda belum sepenuhnya terpuaskan. Itu semua karena kami masih belajar menjadi pelayan terbaik Anda.

Salam super,"
— Mario Teguh

Suatu pemikiran seseorang

Ridho, farmakolog-santri-calon pemilik apotik adalah seorang teman mikir yang pintar dan enak diajak diskusi. Sementara aku even belum kelakon baca bukunya Karen Armstrong “Sejarah Tuhan” yang segendut bantal itu, Ridho sudah khatam dan bisa ngasih preview buku itu.

Diantara sms2 ga penting kami, kadang terjadi diskusi yang bisa bikin Socrates menangis mengakui kejeniusan kami berdua. (*ish! lebay!)

So, pada suatu siang yang ngantuk-in banget, kami uncal-uncalan sms kira2 kayak gini:

Ridho, sedang apa? TTM dimana? Eh, suka nonton Mario Teguh ga?

Ga, kenapa?TTM ga tahu dimana. Biarin aja. Aku sih sekarang cuek.

Aku cuma mikir; kenapa banyak orang suka nonton acara ini, bahkan tukang jaga malam aja pada suka. Bukankah apa yang disampaikan oleh mario teguh tentang being a shoulder to cry on, membangun pribadi super, dll….sama persis dengan apa yang dikoar-koarkan di kotbah jumat mesjid kamu dan kotbah hari minggu gereja aku, juga di tempat ibadah lain?
Trus kenapa orang masih merasa butuh meresap gagasan yang sama dari pembicara motivator kayak mario teguh, wiliam wongso (*eh william wongso itu tukang masak ding!), dll?
Kenapa bisnis “ketik reg blablabla kirim ke 9090” sangat profitable?
Apakah itu berarti agama sudah kalah?

Bukan kalah, agama sudah mati sejak dulu. Karena dengan kondisi sekarang manusia lebih memerlukan sesuatu yang seketika, sesuatu dengan konsep kekinian, sesuatu untuk berhadapan dengan intrik pergulatan kehidupan ‘saat ini’. Konsep sorga sudah dikalahkan urusan perut hari ini.
Mangkanya tokoh kayak Aa Gym, pdt Gilbert Lumoindong laku keras, karena mereka menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar : jualan obat2 warungan berupa solusi2 cespleng + seketika bagi situasi yang dihadapi umat saat ini. Sementara pendeta atau ustad yang mengkotbahkan pentingnya perilaku dalam konteks kehidupan hari esok apalagi after life dirasa tidak memuaskan, tidak kontekstual dan sudah kehilangan momentumnya.

Gitu ya.
Satu lagi; mengamati fenomena ini aku melihat menjangkitnya gerakan jaman baru : new age movement (NAM), terlihat dari adanya konsep mikro-makro (kosmos), kekuatan diri manusia, inner beauty, so on… Coba perhatikan bagaimana seolah2 setiap permasalahan dapat disandarkan pada wisdom seseorang manusia.
Di acara kayak gini aku kok jarang mendengar “Tuhan” dan istilah “penyerahan diri” disebut. Kalaupun Tuhan disebut, lebih sebagai pembenaran bagi pandangan yang disampaikan oleh si pembicara: seolah2 dengan pribadi yang ideal dan sistematika yang benar, kita memiliki kekuatan serta wewenang untuk mengatasi semua masalah.

Menurut aku bukan new age, khan disetiap agama ada saja aliran seperti itu. Di dalam Islam dikenal tasawuf, trus aku pernah baca ada ordo di dalam katholik yang juga seperti itu: karmel atau apa ya?; yang mengangkat kekuatan aspek spiritual sedemikian rupa sehingga peranan Tuhan diminimalisir dan bahkan ditiadakan. Tapi ga tahu ding.
Kok mas bisa bilang gitu?

Heh! Yo Bedalah! Kalau tasawuf (sama gak sih dengan sufi-isme?) dan ordo katholik yang kamu baca itu menurut aku lebih merupakan apresiasi agama pada tingkat filosofis, sementara dalam fenomena yang aku sebut tadi terasa banget new age nya: dilihat dari konsep adanya kekuatan yang ada didalam kita untuk mengatasi permasalahan kehidupan, tanpa perlu menggali dari mana asalnya. Menurut aku seharusnya ini yang jadi “musuh” bersama agama2 samawi: yahudi, kristen, islam. Dari pada saling memusuhi, harusnya sadar ada “musuh” bersama yang lebih mematikan.

Maksudnya ? Elaborate plis!

Agama2 samawi meski mempunyai dogma yang berbeda, setidaknya masih berorientasi pada Tuhan. Sementara Gerakan Jaman Baru alias NAM justru anti-tuhan. Ini lebih bahaya dari pornografi dan pornoaksi. Hehe..

Aku lupa waktu itu Ridho jawab apa. Atau malah ga jawab lagi ya? ikut anak2 dikampungnya main “sangkutan” layangan…


Kalau Islam memiliki konsep ekonomi Syariah, tentunya gerakan jaman baru juga ga mau kalah memiliki konsep dan model tersendiri.
Gerakan jaman baru sudah bertiwikrama kedalam banyak pola kehidupan praktis. Tidak saja dalam format ideologi politik dan ekonomi tapi juga dalam model praktis lainnya: etika bisnis, profesi, produk niaga, dll

Dalam sebuah pertemuan MLM atau pemasar produk2 tertentu, paling gampang diliat tingkat kepedean para marketer-nya yang luar biasa: sistematika, tekad dan kepercayaan diri adalah tuhan yang dapat membuat mereka mampu melibas semua tantangan dan menggenggam dunia.

Buku Seven Habits For Highly Effective People karya Stephen Covey, The Secrets, dll adalah kitab sucinya. Memang sih ayat2 Alkitab disebut-sebut, tapi kedudukannya sama dengan motto yang diucapkan oleh the founder institusi bisnis mereka.

Dalam iman kelompok ini, bisnis dan produk mereka adalah the one and only, kalau menolak kami: YOU’RE DEAD!!!
Modus dan “DNA mapping” yang amat mirip dengan eksklusifitas sebuah agama? I’d say so.

Trus apakah New age movement adalah “agama” yang mengalahkan agama ? ehm…nanti kapan2 aku ajak Ridho ngobrol lagi. Atau silahkan undang kami sebagai narasumber. Cukup tiket pesawat. Kelas bisnis is a must, hotel dengan bintang > 4, dan deklarasi (duit) rada banyak. Hihihi…..

Pendapat lain akan sangat dihargai…silahkan komentar, sanggah….
Keren khan kalau bisa sama-sama tambah pinter!


Beberapa hari kemudian aku sms Ridho:

Ridho, ada mario teguh di metro. Nonton ga?

Gak ah! Aku ga mau dituduh jadi agen runtuhnya agama.

Tapi aku suka kok, anggap saja nge-liat si Tio kalau besok sudah tua. Hehe…

Halah!!! Tetep baliknya kesitu-situ juga!



Salam Super!!