Showing posts with label Kata Kata. Show all posts
Showing posts with label Kata Kata. Show all posts
Sunday, August 10, 2014

Kata Bijak Mario Teguh

Artikel sederhana, gak perlu panjang-panjang kang. Soalnya nih artikel juga sebetulnya perlu jadi topik yang hot dari kalangan tertentu.
Apakah itu? Sesuai dengan judul di atas. Yaitu, banyak orang yang beranggapan apa yang diucapkan Mario Teguh itu hanya bualan belaka. Cuma ucapan yang hanya sekedar ucapan. Dengan begitu mudahnya mengatakan hidup itu mudah, asal bla bla bla.
Oke, saya setuju. Memang mudah, karena ya memang itu diucapkan. Semua orang bisa’kan? Tapi sekarang coba anda yang merasa kata-kata itu cuma mudah dimulut, pak Mario Teguh bisa jadi motivator terpopuler itu bukankah karena berjuang juga yak? Orang-orang yang sukses dan bertahan lama adalah orang-orang yang berjuang keras dari bawah dan menyukurinya saat di atas.
Baginda Rasulullah saja, dalam menyampaikan hadist dan wahyu Allah saja pernah mendapat cacian dan makian yang lebih parah. Itu karena apa? Mereka takut. Takut akan hal yang akan menimpa mereka apabila mereka tak mau menuruti. Karena, mereka takut menerima kebenaran yang mempunyai proses yang sulit.
Sekarang, jujur dalam diri anda. Apakah anda merasa telah melakukan apa yang Rasulullah perintahkan? Jika tidak. Mengapa kalian membenci orang-orang yang mengajak kalian ke jalan yang benar? Takut? Takutlah kepada Allah. Allah maha Pengasih lagi Maha PenyaYang. Janganlah takut pada kebenaran.
Jadi? (Fikirkan sendiri dalam benak anda)
#salam ndeso Bojonegoro

Omongan Mario Teguh

hidup Tak Semudah Cocote MArio TeguhSeperti mengingat kembali substansi buku jahitan tangan Abu Sangkan, Spiritual Salah Kaprah, mengenai training-training ESQ yang, mau diakui atau tidak, kian merayap dan menyebar ke penjuru Indonesia. Momen unik sekaligus lucu yang para trainer ciptakan di setiap sesi cukup membuat jutaan orang berderai air mata, menyesal, bahkan meraung-raung. Kita seakan dioven hingga matang saat acara berlangsung: menyesali semua kesalahan dan dosa yang diperbuat, berharap setelah itu kita mampu mengubah langkah demi memulai kembali kehidupan yang lebih baik. Namun ternyata apa yang terjadi? Setelah acara rampung, saat kepala berputar lagi dalam dunia kita, ke dalam realita, seluruh wejangan, motivasi, dan kata-kata ajaib yang trainer ESQ bengak-bengokkan di telinga hingga kita menangis sesenggukan itu hilang, bahkan tanpa sisa. Lalu, adakah yang salah dengan diri kita? Ataukah pada seluruh racikan teori yang disuapkan para trainer handal tersebut?

Padahal jika diteliti lebih dalam lagi, penggabungan antara Emotional Intelligence dan Spiritual Intelligence dengan metoda yang serba tergesa, cukup memberi kesalahan dan damage yang besar-besaran pada batok banyak orang, terutama mereka yang sering hadir dan berpartisipasi dalam prosesi ESQ ini. Ibarat sebuah kesadaran penuh yang sayangnya, sementara.

Berangkat dari buku itu, alangkah menariknya jika kita membahas mengenai motivasi, yang menurut sebagian masyarakat mungkin, kurang berguna. Kehadiran seorang motivator memang menjadi tren dan gandrung zaman ini. Buktinya, banyak mereka hadir dalam even-even dan seminar dimana para motivator mentransfer seluruh ilmunya, menstimulasi sumur mereka yang sedang kering, menyadarkan orang-orang yang tidak sepenuhnya mengerti bagaimana menggali kehebatan yang terpendam dalam diri masing-masing. For instance, Mario Teguh. Bisa kita lihat bagaimana kontroversialnya sosok ini dalam pandangan banyak orang. Mungkin sekian dari mereka mendukung bapak Mario, seperti banyak pula mereka yang tak segan-segan mencemooh dan mementahkan segala yang bisa kita sebut ‘wejangan, nasihat, atau bahkan cuap-cuap’ dari pribadi Mario Teguh. Adakah yang berfikir apa yang sebenarnya menjadi tujuan bapak Mario dari pekerjaannya yang hanya “memotivasi” orang? Ketika kita memutuskan untuk menyalahkan Mario Teguh sebagai pemberi bacot saja dan meletakkan manusia sebagai insan yang lemah, ada baiknya kita fikirkan hal ini kembali: apakah ketika Mario Teguh terus memberikan nasihat dan motivasinya pada kita maka semua masalah hidup kita selesai? Pun begitu, apakah ketika Mario Teguh berhenti memotivasi, maka seluruh permasalahan dan beban hidup kita juga terpecahkan?

Jujur, saya bukan pribadi yang menggilai motivator seperti Pak Mario. Berbeda dengan saudara kandung saya yang “sangat” menggandrungi dan hampir setiap minggu melihat program MTGW yang tayang di Metro TV itu. Namun saya melihat tayangan ini beberapa kali dan saya menghargai semua motivasi yang MT sampaikan pada audience. Toh itu semua ibarat vitamin, dan Mario sebagai seorang motivator, dapat juga berperan sebagai inspirator dilihat dari kisah hidupnya- yang memang tak sepenuhnya segampang omongan-omongan dalam program Golden Ways.

Hidup tentu tak semudah sepenggal kata, sebuah motivasi, pun serentetan teori. Karena sebenarnya kita berhadapan dengan realita yang bergulir di sekitar, dan motivasi seakan-akan hanyalah bualan belaka yang mentah. Sesungguhnya kita juga tau, yang dibutuhkan adalah perubahan, pergerakan, bukan hanya terbatas pada teori dan omongan belaka. Dari sanalah, sejauh yang bisa saya ambil dari Mario Teguh, kita butuh kerja dua arah. Dalam hal ini adalah sang motivator sendiri dan kita sebagai objek yang dimotivasi. Bukan hanya dari si motivator yang berbicara dan kita duduk mendengar. Sepandai-pandainya motivator memberi dorongan untuk maju jika kita tetap stay di tempat, impossible perubahan datang dan masalah terselesaikan. Karena kunci sebenarnya adalah kita, diri kita. Motivasi tak lebih sebagai vitamin yang begini dan begitu, tentu anda tau.

Seyogyanya manusia memang tak terlalu butuh motivasi. Motivasi tak lebih ibarat sebuah suntikan yang menstimulasi kerja diri saat low-lownya. Yang kita perlukan adalah seorang inspirator yang mampu menginspirasi, yang efeknya lebih jauh dari hanya sekedar memotivasi. Namun, bukan berarti motivator salah dan bisa disingkirkan, karena bagaimanapun kita butuh yang namanya ‘vitamin’ tadi dalam hidup bukan?

“Hidup tak semudah cocote Mario Teguh”?? Ah. Saya fikir Pak Mario hanya mesem bijak dengan tatapan teduhnya melihat ada saja manusia yang merendahkan kata-katanya. Kalau memang hidup tak semudah omongan Pak Mario, mari tinggalkan seluruh nasihatnya, tak perlu menonton acaranya, karena dengan kritik yang bodoh sama saja dengan menunjukkan kepecundangan pribadi yang menyerah pada nasib. Tak ada yang mudah dalam hidup, semua memang serba sulit jika kita menjadikannya sulit. SALAM SUPER! :)

asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda !! @MArio Teguh

Om Mario, asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda.
Oh ya? Terima kasih atas kejujuran Anda.
Udah? Gitu ajah?
Ya.
Terus?
He he … Apa lagi?
Aku baru saja bilang aku gak suka Om!
Ya, saya sudah dengar saat pertama Anda katakan.
Terus, woles aja gitu?
He he … ya.
Shiihh … payah ini, dibenci tapi woles aja.
He he … terus saya harus apa?
Marah kek, bentak aku kek, ato gimana kek … jangan acuh aja gitu.
Nah itu dia!
Tujuan dari orang yang membencimu adalah merusak kedamaian hati dan kejernihan pikiranmu.
Terus, Om Mario gak terpengaruh?
Kalau saya terpengaruh, Anda senang?
Ya sih?!
Itu dia!
Kemarahanmu membahagiakan para pembenci.
Jadi untuk apa kau gembirakan dia dengan merusak perasaanmu sendiri?
Loh????
Nanti dulu, jadi Om ini anggap aku pembenci?
Oooh bukan, sama sekali bukan, meskipun perilakunya mirip.
Syukurlah …
He he … ha ha ha !!!
Loh??? Kenapa Om ketawa?
Nggak, itu loh – ada kucing main piano di laut.
O ya? Di mana? Di mana?
Emang kucing bisa main piano?
Addduhhh Gusti, ini anak siapa sih?
Loh, Om gak tau kucing itu anak siapa?
???????
(Dalam hati: Ampun dah nih anak. Ini tipe yang kalau dibuang – tidak bisa hilang.)
Kenapa wajah Om serius banget?
He he he … ha ha ha ... I love you, as always.
Mario Teguh

Kenapa Anda begitu membenci mario teguh ?

Kenapa aku benci Mario Teguh? Karena dia jadi kaya dengan bacotan basinya
Kenapa aku muak dengan Mario Teguh? Karena dia semacam ustad yang mengeruk keuntungan dari ceramah gak mutunya.
Aku tidak akan membenci Mario Teguh jika dia gak punya pengikut banyak sedemikian sehingga dia gak kaya dan tak mampu dapat uang darinya; Aku gak akan muak dengan bacotan Mario Teguh, jika saja Mario Teguh itu cuma selevel temen-temenku yang musti kerja keras untuk dapat sesuap nasi dan musti susah payah beli pulsa untuk sekedar nulis status di facebook.

Ya, kata-kata Mario Teguh itu umum, bisa dijumpai diberbagai kitab suci dan kata-kata bijak. Aku gak akan muak jika kamu, atau temenmu yang ngomong ampe berbusa-busa, tapi aku muak dan benci dengan bacotanmu jika kamu dengan bacotan yang katanya bijak itu bisa bikin dirimu lebih kaya dari aku, dan bisa melancong kemana saja dengan uang hasil kampretanmu.
Yang membedakan kamu dengan Mario adalah Uang dan Ketenaran. Yang membedakan benciku adalah Uang dan Ketenaran. Aku iri, aku dengki dengan Uang Mario, dan Tenarnya Mario dari modal kata-kata basi.
Iri dengki itu dosa ketika sebaris sajak terdengar lirih,”Melalui dosa kita Dewasa”.
*Catatan: Tulisan ini Sarkas, jangan ditarfsirkan secara literal


Dikuti dari http://haqiqie.wordpress.com/2012/08/07/kenapa-aku-benci-mario-teguh/