Showing posts with label Benci. Show all posts
Showing posts with label Benci. Show all posts
Sunday, August 10, 2014

HIDUP TAK SEMUDAH “MULUT” MARIO TEGUH

HIDUP TAK SEMUDAH “MULUT” MARIO TEGUH

(Penyikapan Terhadap Sikap Suka Membenci Tanpa Alasan Yang Pas)

“Hidup tak semudah mulut Mario Teguh”, begitu kalimat yang tertulis di wall facebook salah seorang teman. Status facebook tersebut ternyata begitu banyak memperoleh jempol dan comment-comment yang mendukung atau sependapat dengan statement itu. Tidak hanya di facebook, melalui mesin pencari google, ternyata di kaskus dan twitter hal senada juga banyak dilontarkan.

Menyedihkan memang, jika ini mengenai ketidaksukaan atau bahkan kebencian terhadap sosok sang motivator Mario Teguh. Menelaah penggunaan kata yang pakai oleh sang pembuat status, nada ketidaksukaan terasa disana. Bandingkan kalimat berikut, “Hidup tak semudah mulut Mario Teguh,” dengan kalimat, “Hidup tak semudah seperti apa yang sampaikan oleh Mario Teguh.” Bahkan pada beberapa comment dan status twitter ada yang menulis “ocehan Mario Teguh,” “cocot Mario Teguh,” dan “bacot Mario Teguh.” Tak tahu apa sebab ketidaksukaan atau kebencian itu, yang pasti – saya yakin – bahwa Mario Teguh tidak kenal dan tidak pernah menyakiti teman-teman kita ini.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membela Mario Teguh atau memarahi si Penulis Status, melainkan hanya mencoba menyikapi sikap anti, tidak suka, negatif, menolak (sikap unfavorable) terhadap sesuatu yang baik tanpa alasan yang pas.

Dari SD sampai mahasiswa selalu saja saya jumpai teman yang bersikap tidak suka atau bahkan benci kepada seorang teman yang pintar, atau yang banyak disukai teman bahkan para guru, atau yang memiliki sebuah prestasi tertentu, atau karena sang teman ini ganteng atau cantik, atau juga karena sang teman adalah anak orang kaya. Tidak tahu alasannya apa, sang pembenci ini benci saja, tidak suka saja, padahal yang orang yang tidak disukai atau dibencinya itu sama sekali tidak bermusuhan denganya, tidak menyakitinya, dan terkadang juga sama sekali tidak ada hubungan dengannya. Dan ternyata pemilik sikap seperti ini tidak hanya ada di lingkungan sekolah, di lingkungan hidup pergaulan sehari-hari juga banyak sekali dijumpai.

Ha ha ha… Inilah manusia, dengan segala macam warna tingkahnya. Sikap Unfavorable atau sikap negatif ini selalu saja ada disekitar kita, atau mungkin terkadang kita termasuk salah satunya. Ha ha ha… maukah kita? Toh, membenci tidak akan menyakiti orang kita benci, melainkan hanya akan menggerogoti hati kita.



Salam bahagia.

asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda !! @MArio Teguh

Om Mario, asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda.
Oh ya? Terima kasih atas kejujuran Anda.
Udah? Gitu ajah?
Ya.
Terus?
He he … Apa lagi?
Aku baru saja bilang aku gak suka Om!
Ya, saya sudah dengar saat pertama Anda katakan.
Terus, woles aja gitu?
He he … ya.
Shiihh … payah ini, dibenci tapi woles aja.
He he … terus saya harus apa?
Marah kek, bentak aku kek, ato gimana kek … jangan acuh aja gitu.
Nah itu dia!
Tujuan dari orang yang membencimu adalah merusak kedamaian hati dan kejernihan pikiranmu.
Terus, Om Mario gak terpengaruh?
Kalau saya terpengaruh, Anda senang?
Ya sih?!
Itu dia!
Kemarahanmu membahagiakan para pembenci.
Jadi untuk apa kau gembirakan dia dengan merusak perasaanmu sendiri?
Loh????
Nanti dulu, jadi Om ini anggap aku pembenci?
Oooh bukan, sama sekali bukan, meskipun perilakunya mirip.
Syukurlah …
He he … ha ha ha !!!
Loh??? Kenapa Om ketawa?
Nggak, itu loh – ada kucing main piano di laut.
O ya? Di mana? Di mana?
Emang kucing bisa main piano?
Addduhhh Gusti, ini anak siapa sih?
Loh, Om gak tau kucing itu anak siapa?
???????
(Dalam hati: Ampun dah nih anak. Ini tipe yang kalau dibuang – tidak bisa hilang.)
Kenapa wajah Om serius banget?
He he he … ha ha ha ... I love you, as always.
Mario Teguh

Kenapa Anda begitu membenci mario teguh ?

Kenapa aku benci Mario Teguh? Karena dia jadi kaya dengan bacotan basinya
Kenapa aku muak dengan Mario Teguh? Karena dia semacam ustad yang mengeruk keuntungan dari ceramah gak mutunya.
Aku tidak akan membenci Mario Teguh jika dia gak punya pengikut banyak sedemikian sehingga dia gak kaya dan tak mampu dapat uang darinya; Aku gak akan muak dengan bacotan Mario Teguh, jika saja Mario Teguh itu cuma selevel temen-temenku yang musti kerja keras untuk dapat sesuap nasi dan musti susah payah beli pulsa untuk sekedar nulis status di facebook.

Ya, kata-kata Mario Teguh itu umum, bisa dijumpai diberbagai kitab suci dan kata-kata bijak. Aku gak akan muak jika kamu, atau temenmu yang ngomong ampe berbusa-busa, tapi aku muak dan benci dengan bacotanmu jika kamu dengan bacotan yang katanya bijak itu bisa bikin dirimu lebih kaya dari aku, dan bisa melancong kemana saja dengan uang hasil kampretanmu.
Yang membedakan kamu dengan Mario adalah Uang dan Ketenaran. Yang membedakan benciku adalah Uang dan Ketenaran. Aku iri, aku dengki dengan Uang Mario, dan Tenarnya Mario dari modal kata-kata basi.
Iri dengki itu dosa ketika sebaris sajak terdengar lirih,”Melalui dosa kita Dewasa”.
*Catatan: Tulisan ini Sarkas, jangan ditarfsirkan secara literal


Dikuti dari http://haqiqie.wordpress.com/2012/08/07/kenapa-aku-benci-mario-teguh/