Sunday, August 10, 2014

Kenapa Om Mario Teguh dan Twitter ?

Motivator ternama Mario Teguh terus menuai kritik, karena pernyataanya di jejeraing mikroblog Twitter, yang berbunyi 'Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, begadang sampai pagi, chitchat yang snob, begadang nn kadang mabuk-tidak mungkin direncanakan jadi istri'. 
Mario Teguh
Meski demikian, Mario Teguh mengaku memiliki alasan kenapa membuat pernyataan tersebut di Twitter, yang tidak lain adalah nasihat yang ditujukan untuk keluarga dan terutama untuk putrinya yang suatu saat nanti akan memiliki suami.

"Memang benar itu kalimat yang saya buat, tetapi tujuan awal nasihat itu sebetulnya untuk anak putri saya yang khawatir memasuki pergaulan bebas," kata Mario Teguh saat bincang-bincang dengan tvone, Kamis 25 Februari 2010.

Selain itu, lanjut Mario Teguh banyak yang tidak sependapat dengan kalimat tersebut, walaupun banyak nasihat-nasihat dari makna kalimat tersebut. 

"Ini bukan hanya untuk saya, dan keluarga, mungkin nasihat-nasihat seperti ini cocok dan bermanfaat untuk banyak orang, dimana memang bagaimana bahaya dari merokok itu sendiri," tutur Mario Teguh meyakinkan. 

Karena itulah saat ditanya apakah kehidupannya saat ini terganggu dengan kasus tersebut, Mario menegaskan, kalau dirinya termasuk kelompok orang-orang yang santun, sehingga bila ada orang-orang yang tidak sependapat dan bila ada kaliamat yang tidak santun tentu sangat terganggu.

"Banyak posting yang masuk jumlahnya ribuan baik di Twitter atau di Facebook yang isianya beragam, ada yang sependapat ada juga yang tidak, dan bila ada kalimat yang tidak santun tentu saya terganggu," ujarnya.

Karena itulah, Mario Teguh bertekad untuk tidak mengaktifkan kembali Twitternya sampai kapan pun juga. "Terpaksa ditutup bukan karena tekanan, jelasnya tidak akan membuka twitter lagi, cukup sampai disini saja," tegasnya.

Sebelumnya juga, Mario Teguh memberikan klarifikasi Mario Teguh melalui akun Face Book terkait pernyataannya di Twitter.

Berkenaan dengan perkembangan berita mengenai penarikan pelayanan MTSuperClub (MTSC) dari Twitter, bersama ini saya menyampaikan konfirmasi yang mudah-mudahan tidak Anda butuhkan untuk betul-betul mengerti letak konsep dari posting kami di Twitter yang telah menjadi bahan berita di beberapa media.

1. Apa pun prosedur pemilihan, penyusunan, dan penerbitan posting di Twitter dan semua media pelayanan publik MTSC via internet yang hampir mencapai jumlah 900,000 anggota di seluruh dunia, adalah sepenuhnya tanggung-jawab pribadi saya dan hanya saya.

2. Para Moderator MTSC tidak dihukum atau menerima penalti apa pun atas ketidak-setujuan sebagian anggota publik atas posting di media-media kami, karena saya yang menugaskan mereka, dan mereka terjamin dan terlindungi oleh tanggung-jawab saya sebagai pemberi tugas, selama yang mereka lakukan adalah kesalahan; karena kesalahan adalah hal wajar bagi siapa pun yang sedang belajar untuk menjadi lebih mampu. Mereka akan sangat terhukum jika kesalahan itu disebabkan oleh ketidak-jujuran.

3. Tujuan dari postings di media pelayanan MTSC adalah untuk memajukan pemikiran, penyikapan, dan perilaku yang mengutamakan kedamaian, kesejahteraan, dan kecemerlangan peran pribadi mereka yang kami layani dalam kehidupan pribadi dan profesi mereka.

4. Atas anjuran MT Management, saya dan beberapa MTSC Moderator memulai proses belajar menemukan cara-cara untuk menggunakan kekuatan dari jejaring Twitter untuk melengkapi sistem pelayanan publik kami yang sudah ada. Kami mulai aktif menggunakan Twitter dengan nama account MarioTeguhMTGW pada 1 Februari 2010, yang dalam 20 hari telah menerima lebih dari 23,000 followers.

5. #MTOF (MT Open Forum) adalah trending topic yang kami rancang sebagai koleksi mata diskusi akhir minggu (Sabtu dan Minggu, 20-21 Februari 2010).

6. #MTOF 6. adalah mata diskusi yang menasehatkan anak putri kita untuk tidak mempersulit masa depan kehidupan pribadi dan pernikahan mereka sendiri.

7. Mohon ditaruh konteks no. 6 sebagai semangat dan niat dari tweet #MTOF 6, sebagai berikut: “Wanita yang pas untuk teman, pesta, clubbing, bergadang sampai pagi, chitchat yang snob, merokok n kadang mabuk – tidak mungkin direncanakan jadi istri”.

8. Nasehat itu adalah masukan bagi anak-anak putri kita untuk lebih berhati-hati, karena rekan pria mereka bisa tidak melihat kesesuaian bagi anak-anak putri kita untuk menjadi pendamping dan ibunda bagi anak-anak dari pria yang mereka cintai.

9. Sebagai mata diskusi, #MTOF 6 adalah judul dari diskusi, dan lebih ditujukan sebagai pemulai proses diskusi, dan bukan suatu judgment terhadap wanita tertentu.

10. Tetapi, kami bisa memahami bahwa kesalah-penafsiran bisa dikenakan kepada topik itu, terutama karena posting tersebut dibatasi sebanyak maksimal 140 huruf, yang kemudian dapat di-edit dan di post ulang (retweet) dengan bebas, tanpa harus setia kepada keseluruhan maksud dari posting awalnya.

11. Kami berupaya memperbaiki pengertian yang jauh dari yang kami maksudkan dalam mata diskusi tersebut, tetapi tidak mampu meluruskan pengertian dari sekian banyak penerima retweet yang berada dalam network accounts dari yang me-retweet.

12. Kami menerima kritikan dan perbedaan pendapat dengan penghormatan yang seutuhnya, tetapi kami tidak merasa damai dengan bahasa yang kurang santun dalam menyampaikan kritikan, sehingga para Moderator MTSC mem-block account yang tulisannya dapat mengganggu kedamaian followers yang lain.

13. Tetapi kemudian kami harus menerima kenyataan, bahwa orang yang cenderung berbahasa kurang santun, akan menjadi sangat tidak santun jika kita block dari komunitas kecil yang sedang kami bangun keakrabannya ini.

14. Penjelasan dan postings berikutnya tidak membantu meluruskan pengertian dan mengindahkan nada kritikan dari retweet yang sudah diedit dan di-‘sederhanakan’ agar memaksimalkan pengertian agresif dari mata diskusi tersebut.

15. Saya mengambil inisiatif untuk menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf dari pribadi saya kepada sahabat-sahabat saya yang menjadi gundah dan terluka oleh posting yang ada di account tweeter MarioTeguhMTGW, pada tanggal 20 Februari 2010, malam hari.

16. Sebagian dari sahabat saya yang tadinya murka, menerima permohonan maaf saya, dan menasehati saya untuk lebih berhati-hati dalam pelayanan saya berikutnya (my deepest respects to you). Tetapi, masih saja ada postings yang berbahasa yang tidak nyaman diutarakan bahkan oleh hati yang menulis, apalagi bagi kami yang membacanya.

17. Awalnya saya mengajukan diri untuk sepenuhnya mengelola account MarioTeguhMTGW tanpa bantuan para Moderators, yang kemudian saya sadari tidak akan mungkin saya lakukan, karena intensitas moderasi untuk konten dan kepatutan bahasa Indonesia yang kami standarkan bagi semua media pelayanan publik kami.

18. Setelah rapat Moderator MTSC pada hari Minggu pagi, 21 Februari 2010, kami memutuskan untuk mengakhiri pelayanan MTSC via Twitter, dan mengalihkan perhatian kami kembali ke media-media pelayanan kami yang sudah ada dan lebih mapan sekarang.

Sekali lagi, bersama ini saya mengambil tanggung-jawab penuh atas ketidak-nyamanan yang dirasakan oleh sebagian anggota publik, baik yang tidak menyukai posting langsung dari kami atau yang dimarahkan oleh editing lepas dari judul diskusi tersebut di media yang sama atau yang lain.

Dan untuk itu saya dengan sangat tulus memohon maaf, dan merasa sedih menyaksikan mereka yang menjadi tujuan dari pelayanan kami – menjadi tidak damai oleh cara-cara kami

HIDUP TAK SEMUDAH “MULUT” MARIO TEGUH

HIDUP TAK SEMUDAH “MULUT” MARIO TEGUH

(Penyikapan Terhadap Sikap Suka Membenci Tanpa Alasan Yang Pas)

“Hidup tak semudah mulut Mario Teguh”, begitu kalimat yang tertulis di wall facebook salah seorang teman. Status facebook tersebut ternyata begitu banyak memperoleh jempol dan comment-comment yang mendukung atau sependapat dengan statement itu. Tidak hanya di facebook, melalui mesin pencari google, ternyata di kaskus dan twitter hal senada juga banyak dilontarkan.

Menyedihkan memang, jika ini mengenai ketidaksukaan atau bahkan kebencian terhadap sosok sang motivator Mario Teguh. Menelaah penggunaan kata yang pakai oleh sang pembuat status, nada ketidaksukaan terasa disana. Bandingkan kalimat berikut, “Hidup tak semudah mulut Mario Teguh,” dengan kalimat, “Hidup tak semudah seperti apa yang sampaikan oleh Mario Teguh.” Bahkan pada beberapa comment dan status twitter ada yang menulis “ocehan Mario Teguh,” “cocot Mario Teguh,” dan “bacot Mario Teguh.” Tak tahu apa sebab ketidaksukaan atau kebencian itu, yang pasti – saya yakin – bahwa Mario Teguh tidak kenal dan tidak pernah menyakiti teman-teman kita ini.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membela Mario Teguh atau memarahi si Penulis Status, melainkan hanya mencoba menyikapi sikap anti, tidak suka, negatif, menolak (sikap unfavorable) terhadap sesuatu yang baik tanpa alasan yang pas.

Dari SD sampai mahasiswa selalu saja saya jumpai teman yang bersikap tidak suka atau bahkan benci kepada seorang teman yang pintar, atau yang banyak disukai teman bahkan para guru, atau yang memiliki sebuah prestasi tertentu, atau karena sang teman ini ganteng atau cantik, atau juga karena sang teman adalah anak orang kaya. Tidak tahu alasannya apa, sang pembenci ini benci saja, tidak suka saja, padahal yang orang yang tidak disukai atau dibencinya itu sama sekali tidak bermusuhan denganya, tidak menyakitinya, dan terkadang juga sama sekali tidak ada hubungan dengannya. Dan ternyata pemilik sikap seperti ini tidak hanya ada di lingkungan sekolah, di lingkungan hidup pergaulan sehari-hari juga banyak sekali dijumpai.

Ha ha ha… Inilah manusia, dengan segala macam warna tingkahnya. Sikap Unfavorable atau sikap negatif ini selalu saja ada disekitar kita, atau mungkin terkadang kita termasuk salah satunya. Ha ha ha… maukah kita? Toh, membenci tidak akan menyakiti orang kita benci, melainkan hanya akan menggerogoti hati kita.



Salam bahagia.

asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda !! @MArio Teguh

Om Mario, asal Anda tahu, aku gak suka sama Anda.
Oh ya? Terima kasih atas kejujuran Anda.
Udah? Gitu ajah?
Ya.
Terus?
He he … Apa lagi?
Aku baru saja bilang aku gak suka Om!
Ya, saya sudah dengar saat pertama Anda katakan.
Terus, woles aja gitu?
He he … ya.
Shiihh … payah ini, dibenci tapi woles aja.
He he … terus saya harus apa?
Marah kek, bentak aku kek, ato gimana kek … jangan acuh aja gitu.
Nah itu dia!
Tujuan dari orang yang membencimu adalah merusak kedamaian hati dan kejernihan pikiranmu.
Terus, Om Mario gak terpengaruh?
Kalau saya terpengaruh, Anda senang?
Ya sih?!
Itu dia!
Kemarahanmu membahagiakan para pembenci.
Jadi untuk apa kau gembirakan dia dengan merusak perasaanmu sendiri?
Loh????
Nanti dulu, jadi Om ini anggap aku pembenci?
Oooh bukan, sama sekali bukan, meskipun perilakunya mirip.
Syukurlah …
He he … ha ha ha !!!
Loh??? Kenapa Om ketawa?
Nggak, itu loh – ada kucing main piano di laut.
O ya? Di mana? Di mana?
Emang kucing bisa main piano?
Addduhhh Gusti, ini anak siapa sih?
Loh, Om gak tau kucing itu anak siapa?
???????
(Dalam hati: Ampun dah nih anak. Ini tipe yang kalau dibuang – tidak bisa hilang.)
Kenapa wajah Om serius banget?
He he he … ha ha ha ... I love you, as always.
Mario Teguh

Kenapa Anda begitu membenci mario teguh ?

Kenapa aku benci Mario Teguh? Karena dia jadi kaya dengan bacotan basinya
Kenapa aku muak dengan Mario Teguh? Karena dia semacam ustad yang mengeruk keuntungan dari ceramah gak mutunya.
Aku tidak akan membenci Mario Teguh jika dia gak punya pengikut banyak sedemikian sehingga dia gak kaya dan tak mampu dapat uang darinya; Aku gak akan muak dengan bacotan Mario Teguh, jika saja Mario Teguh itu cuma selevel temen-temenku yang musti kerja keras untuk dapat sesuap nasi dan musti susah payah beli pulsa untuk sekedar nulis status di facebook.

Ya, kata-kata Mario Teguh itu umum, bisa dijumpai diberbagai kitab suci dan kata-kata bijak. Aku gak akan muak jika kamu, atau temenmu yang ngomong ampe berbusa-busa, tapi aku muak dan benci dengan bacotanmu jika kamu dengan bacotan yang katanya bijak itu bisa bikin dirimu lebih kaya dari aku, dan bisa melancong kemana saja dengan uang hasil kampretanmu.
Yang membedakan kamu dengan Mario adalah Uang dan Ketenaran. Yang membedakan benciku adalah Uang dan Ketenaran. Aku iri, aku dengki dengan Uang Mario, dan Tenarnya Mario dari modal kata-kata basi.
Iri dengki itu dosa ketika sebaris sajak terdengar lirih,”Melalui dosa kita Dewasa”.
*Catatan: Tulisan ini Sarkas, jangan ditarfsirkan secara literal


Dikuti dari http://haqiqie.wordpress.com/2012/08/07/kenapa-aku-benci-mario-teguh/